Biar Harga Tiket Turun, Bengkel Pesawat Garuda Usul Insentif Impor

Biar Harga Tiket Turun, Bengkel Pesawat Garuda Usul Insentif Impor

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 02 Sep 2022 16:06 WIB
Pekerja Garuda Maintenance Facility (GMF) dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada bagian pesawat Garuda Indonesia di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (13/8/2020). Hal tersebut dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.
Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL

GMF juga berencana akan memprioritaskan pengerjaan perawatan pesawat lokal, khususnya milik Garuda Indonesia Group. Untuk pesawat Garuda dan Citilink yang melakukan perawatan di GMF, paling cepat Desember ini sudah mulai bisa terbang.

"Kami menargetkan bahwa pesawat narrow body Garuda Group, baik Garuda maupun 737, dan Citilink A320. Semuanya bisa terbang di Desember 2022, dan airlines domestik berjadwal yang melakukan perawatan di GMF juga sama kita targetkan selesai di Desember 2022," ungkap Andi.

"Jadi bisa menambah kapasitas maskapai yg operasi di domestik," pungkasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal penambahan pesawat Garuda sendiri, menurut Menteri BUMN Erick Thohir hal tersebut dapat menurunkan tiket pesawat. Dia menyatakan, jumlah pesawat Garuda Indonesia Group dan anak usahanya Citilink Indonesia akan ditambah dari saat ini 61 pesawat menjadi 120 pesawat hingga akhir tahun.

"Garuda setelah restrukturisasi PKPU akan mulai menambah jumlah pesawatnya kembali. Di mana sekarang Garuda dan Citilink jumlahnya hanya 61, di akhir tahun akan mencapai angka 120. Keseimbangan ini yang ktia harapkan juga bisa memperbaiki harga tiket nasional," jelas Erick usai rapat terbatas, Rabu (24/8/2022) yang lalu.

ADVERTISEMENT


(hal/hns)

Hide Ads