Terpopuler Sepekan

LPG Bakal Diganti, Tahun 2026 Ibu-ibu Mulai Masak Pakai Ini Ya

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 03 Sep 2022 13:45 WIB
Foto: Infografis detikcom/Luthfy Syahban
Jakarta -

Pemerintah berencana mengganti liquefied petroleum gas (LPG) dengan gas dimetil ether (DME) untuk konsumsi masyarakat. Masyarakat diharapkan beralih dari LPG ke DME.

DME adalah gas olahan yang berasal dari batu bara. Dibandingkan LPG, DME diklaim lebih hemat dan efisien.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengungkapkan beban negara untuk impor LPG cukup tinggi mencapai Rp 80 triliun. Belum lagi masalah subsidi yang harus dikeluarkan pemerintah.

Terkait wacana mengganti LPG dengan DME, PT Bukit Asam Tbk atau PTBA menjadi salah satu pihak yang mendapat penugasan untuk melakukan hal tersebut.

PTBA diminta untuk membangun fasilitas pemurnian DME. Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail mengatakan pada 2026 rencananya fasilitas pemurnian itu selesai digarap.

Menurutnya, sampai saat ini fasilitas hilirisasi batu bara jadi DME masih dalam tahap administratif dan pengujian setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Januari 2022 lalu.

Nah kemungkinan, progres fisik baru bisa dilakukan tahun depan. Kemudian pada 2026 ditargetkan DME bisa diproduksi dan menjadi pengganti LPG.

"Kalau sesuai timeline kita, kan pembangunan kurang lebih tiga tahun, kalau tahun depan sudah mulai diharapkan 2026 sudah hasilkan produk DME itu," sebut Arsal di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Jumat (26/8/2022).

Arsal bilang DME bakal jadi substitusi yang tepat buat LPG. Ujungnya, pemerintah bisa mengurangi impor gas untuk LPG.

"Nantinya kita akan utilize 6 juta ton (batu bara) per tahun, dan diharapkan hasilkan 1,4 juta DME per tahun dan bisa kurangi impor LPG 1 juta ton per tahun," papar Arsal.




(eds/eds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork