Subsidi Listrik 2022 Diprediksi Bengkak Jadi Rp 131 Triliun

Subsidi Listrik 2022 Diprediksi Bengkak Jadi Rp 131 Triliun

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 12 Sep 2022 21:50 WIB
Petugas PLN Distribusi Jakarta Raya, Area Bulungan, tengah melakukan pemeriksaan tegangan pada alat pembatas dan pengukur di rumah pelanggan R1. 900 VA, di daerah Gandaria Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (17/11/2015).
Pemerintah telah memutuskan untuk tetap memberikan subsidi listrik kepada seluruh pelanggan PLN dengan daya 450 VA. Rengga Sancaya/detikcom.
Foto: Rengga Sancaya: Ilustrasi pengecekan listrik subsidi

Di 2023 sendiri, dalam RAPBN 2023 khusus subsidi listrik saja direncanakan sebesar Rp 72,32 triliun. Besaran ini menggunakan asumsi ICP US$ 90 dan nilai tukar Rp 14.750.

Febrio bilang total kompensasi pada 2017-2021 yang sebesar Rp 95,4 triliun telah dibayarkan sepenuhnya. Sayangnya dia menyayangkan anggaran yang sebesar itu justru dinikmati oleh industri besar dan rumah tangga mampu.

"Kebijakan subsidi listrik golongan I 450 Volt Ampere masih diberikan kepada seluruh pelanggan sehingga belum sepenuhnya tepat sasaran," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan bahwa komposisi penerima manfaat subsidi listrik pada 2021 80,9% dinikmati oleh rumah tangga, 3,7% industri, bisnis 7,1%, sosial 7,9%, pemerintah 0,3%, dan lainnya sebesar 0,2%.

Sementara itu, kelompok penerima manfaat kompensasi di tahun 2021 paling besar dinikmati oleh industri besar yang mencapai 49,7%, kemudian bisnis besar 15%, rumah tangga mampu 32,4% dan 2,9% pemerintah.


(aid/hns)

Hide Ads