SOE International Conference 2022

Kapan Pertamina Geothermal IPO? Wamen BUMN Bilang Gini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 18 Okt 2022 12:16 WIB
Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna
Nusa Dua -

Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengungkapkan rencana terkini initial public offering (IPO) dari anak usaha Pertamina pengelola panas bumi. Perusahaan itu adalah PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang sudah direncanakan mulai melantai di bursa sejak awal tahun ini.

Pahala menjelaskan Kementerian BUMN dan PGE sampai saat ini masih memantau kondisi pasar modal di tengah gonjang-ganjing dan ketidakpastian ekonomi. Meski begitu, Pahala menegaskan pihaknya tetap menargetkan PGE bakal melantai di bursa mulai tahun ini.

"Kita dorong mereka selesaikan proses dan juga pastikan proses ini bisa dilaksanakan tahun ini. Kondisi pasar saat ini dengan kenaikan suku bunga dan ada indikasi juga valuasi di pasar modal mengalami re-rating dan penyesuaian, kita harus lihat waktu yang tepat ini kapan," ujar Pahala ditemui pada sela-sela acara SOE International Conference, di Nusa Dua Bali Convention Center, Selasa (18/10/2022).

"Tapi tetap kita harap ini bisa dilakukan tahun ini," tegasnya.

Pahala juga memaparkan potensi pengembangan bisnis pada pengolahan panas bumi sangat besar. Cadangan panas bumi di Indonesia pun baru digarap dengan sangat minim, dari 23 gigawatt potensi energi baru digarap 2 gigawatt saja.

"Bisnis geothermal banyak sekali potensinya untuk dikembangkan, dan banyak reserve atau cadangan di Indonesia yang bisa dikembangkan sampai 23 gigawatt. Nah yang baru dikembangkan baru 2 gigawatt," papar Pahala.

Bagi Pahala, panas bumi berbeda dengan energi baru terbarukan yang lainnya. Perbedaan terletak pada kestabilan energi yang dihasilkan.

"Geothermal itu merupakan salah satu atau satu-satunya energi baru terbarukan yang memiliki kestabilan yang tinggi dan masuk dalam kategori base load," sebut Pahala.

Pengembangan pengolahan energi panas bumi juga dilakukan sejalan dengan rencana pemerintah membangun industri dengan kluster baru. Kluster energi hijau menjadi salah satu potensi besarnya.

Terakhir, panas bumi pun dinilai bukan hanya bisa diolah menjadi energi listrik saja. Namun, bisa diolah menjadi sumber energi hidrogen.

"Di luar itu, geothermal bisa menciptakan energi yang serta merta tak melulu listrik, seperti misalnya green hydrogen karena kan energi itu sedang dikembangkan juga. Dan kita melihat potensi hasilkan green hydrogen sangat tinggi," pungkas Pahala.

Lihat juga video 'Wamendag Jerry Berharap UMKM Bisa Ikuti Jejak SKB Food untuk IPO':






(hal/eds)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork