Pemerintahan menargetkan Net Zero Emissions (NZE) bisa dicapai di tahun 2060. Pertamina Group pun ikut melakukan upaya untuk mengejar target tersebut.
Di sela acara SOE International Conference, Pertamina meneken beberapa kerja sama bisnis yang berkelanjutan. Beberapa dilakukan dengan pihak berskala internasional.
Perusahaan migas pelat merah itu berharap dengan kerja sama yang dilakukan dapat mendorong tercapainya target NZE di tahun 2060 dengan baik dan tentunya mendorong terjadinya peningkatan perekonomian di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada 12 penandatanganan kerja sama dan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan Pertamina yang berkaitan dengan transisi energi dan energi bersih.
Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengatakan kerja sama yang dilakukan antar BUMN Indonesia dengan perusahaan internasional ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam upaya mewujudkan transisi energi di tanah air. Selain itu, upaya ini juga diharapkan bisa mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi atau peningkatan kapasitas energi di dalam negeri.
"Dalam sembilan tahun mendatang saja kita membutuhkan energi dua kali lipat dibandingkan dengan apa yang kita hasilkan saat ini," kata Pahala dalam agenda yang dihelat di Nusa Dua Bali Convention Center, Selasa (18/10/2022).
"Kita berharap ini bisa menjadi model dan ini menunjukkan keseriusan dari Indonesia khususnya BUMN, bagaimana BUMN Indonesia sangat serius dalam hal memastikan kita juga akan memasuki masa energi transisi," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, Atep Salyadi Dariah Saputra mengatakan rencana Pertamina untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik merupakan salah satu strategi jangka panjang, yang saat ini sedang di kembangkan melalui Indonesia Battery Corporation.
"Pertamina akan fokus pada pasokan baterai, grid, dan juga EV charger. Untuk mendukung ekosistem EV Pertamina akan menggunakan My Pertamina sebagai aplikasi all in one yang dapat digunakan sebagai sistem pembayaran, antrian dan pemeliharaan," kata Salyadi.
Dia menambahkan, perkembangan industri baterai di Indonesia juga memiliki potensi besar. Terlebih bagi kendaraan roda dua yang berpotensi perkembangnnya lebih cepat dari roda empat.
Saat ini, lanjut Salyadi, Pertamina juga gencar mengupayakan program Green Energy Station (GES), yakni konsep SPBU yang ramah lingkungan dimana salah satu layanan yang diberikan adalah pengisian listrik atau penggantian baterai dengan kendaraan listrik.
"Pertamina sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar untuk lebih mengembangkan ekosistem EV di Indonesia seperti Gojek, Grab, JNE, dan lainnya," imbuh Salyadi.
Simak Video "Hari Lingkungan Hidup 2025: Pertamina Tampilkan Teknologi Ramah Lingkungan dari Desa"
[Gambas:Video 20detik]