PT Pupuk Indonesia menghadiri hajatan Kementerian BUMN dalam SOE International Conference 2022 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali. Dalam kegiatan tersebut, BUMN yang bergerak di bidang pupuk ini menandatangani kerja sama dengan BUMN lain di bidang perdagangan karbon dan percepatan ekosistem kendaraan listrik.
Dalam mendukung dimulainya perdagangan karbon di Indonesia, Pupuk Indonesia ikut menandatangani Letter of Intent (LOI) tentang Proyek Pilot Perdagangan Karbon Kementerian BUMN Voluntary Carbon Market (KBUMN VCM). Kerja sama ini dilakukan bersama 7 BUMN lain yang terdiri dari Perum Perhutani, PT Inalum, PT PLN, PT Perkebunan Nusantara (PTPN), PT Pertamina, PT Semen Indonesia, dan PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman mengatakan pihaknya mendukung proyek pilot perdagangan karbon yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN ini karena selaras dengan peta jalan dekarbonisasi perusahaan. Rancangan dekarbonisasi Pupuk Indonesia yang ditargetkan hingga tahun 2050 ini diharap dapat turut mendukung target Net Zero Emission (nol emisi karbon) pemerintah pada tahun 2060.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan membeli emisi dari perusahaan perkebunan, untuk menutupi emisi yang saat ini masih kami hasilkan. Tapi untuk ke depannya, pabrik-pabrik milik Pupuk Indonesia tidak lagi akan menghasilkan emisi karbon. Sehingga ke depan kami bisa menjadi pihak yang menjual kredit emisi karbon," jelas Bakir dalam keterangannya, Rabu (19/10/2022).
Ditemui detikcom pada SOE International Conference, Selasa (18/10), Bakir mengaku menyambut baik dimulainya perdagangan karbon yang diharapkan dapat mengurangi emisi karbon secara keseluruhan. Tak hanya melalui kerja sama ini, pihaknya juga berupaya mendorong pengembangan teknologi green fuel (bahan bakar ramah lingkungan) untuk menggantikan fungsi bahan bakar fosil dari batu bara.
Untuk memenuhi target tersebut, Pupuk Indonesia merancang pengembangan green ammonia dan blue ammonia yang bisa menjadi sumber energi ramah lingkungan. Bakir optimistis, dengan pengembangan ini pihaknya bisa memperluas cakupan usaha di lingkup Pupuk Indonesia.
"Pupuk Indonesia dikenal sebagai perusahaan pupuk pangan. (Namun) karena energi sekarang jadi fokus juga, dan ada amonia serta hidrogen sebagai energi, mau tidak mau kita juga harus bersiap melakukan shifting. Artinya bertransformasi selain menyediakan pupuk pangan yang jadi tanggung jawab utama tapi kami juga menyiapkan green energy ini," paparnya.
Upaya Pupuk Indonesia dalam menekan emisi sekaligus mempercepat transisi Kendaraan Bermotor Lisrik Berbasis Baterai (KLBB) diwujudkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Penandatangan MoU ini dilakukan langsung oleh SEVP Pengadaan Pupuk Indonesia, Arif Fauzan dengan Direktur Utama Wika Industri Manufaktur, Muhammad Samyarto yang disaksikan Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury.
"Pupuk Indonesia sebagai BUMN mendukung percepatan KLBB, kami melalui PT Petrokimia Gresik selaku anak perusahaan telah menggunakan 150 unit sepeda motor listrik GESITS yang dipakai sebagai kendaraan operasional," ungkap Bakir.
Dalam kerja sama ini, Bakir mengungkap pihaknya akan memesan 500 unit kendaraan bermotor listrik berbasis baterai kepada WIMA atau GESITS sesuai ketentuan yang berlaku.
"Ini akan digunakan untuk mendukung Account Executive (AE) dan Assistant Account Executive (AAE) yang di lapangan. Jadi Pupuk Indonesia butuh untuk meninjau lapangan dan kita berhemat. Saya pikir usaha pemerintah sudah menggalakkan motor listrik oleh karena itu semua insan Pupuk Indonesia lengkapi motor listrik karena selain tidak mengotori lingkungan hemat bahan bakar dan baik karena tidak menimbulkan kebisingan," jelasnya.
Selain Pupuk Indonesia, terdapat beberapa BUMN yang melakukan penandatanganan MoU tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Mulai dari PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), MIND ID, PT Telkom Indonesia, PT Perkebunan Nusantara III, dan PT Jasa Marga.
Baca terus berita terbaru dari SOE International Conference 2022 di sini!
(akd/ega)