Amazon Targetkan Pakai 100% Energi Terbarukan di 2025

ADVERTISEMENT

Amazon Targetkan Pakai 100% Energi Terbarukan di 2025

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 25 Okt 2022 15:37 WIB
SANTA MONICA, CA - SEPTEMBER 6:  The Amazon logo is projected onto a screen at a press conference on September 6, 2012 in Santa Monica, California.  Amazon unveiled the Kindle Paperwhite and the Kindle Fire HD in 7 and 8.9-inch sizes. (Photo by David McNew/Getty Images)
Foto: GettyImages
Jakarta -

Raksasa toko online, Amazon, menargetkan seluruh operasional perusahaannya akan menggunakan energi baru terbarukan (EBT) di 2025 mendatang. Langkah ini sejalan dengan komitmennya mencapai net zero emission 2040.

APAC Head of Energy and Environment Policy for Amazon Web Services (AWS) di Asia Pasifik dan Jepang, Ken Haig mengatakan, Amazon berkomitmen dalam membangun bisnis yang berkelanjutan. Untuk itu, pada 2019 Amazon mendirikan The Climate Pledge yang merupakan wujud komitmen dalam mencapai net zero emission.

"Sebagai bagian dari The Climate Pledge, kami juga menargetkan untuk menjalankan semua operasi kami dengan menggunakan 100 persen energi terbarukan pada 2025. Kami akan dengan senang hati membantu Indonesia untuk membuat harga energi terbarukan menjadi lebih terjangkau," jelas Ken dalam SOE International Conference di Nusa Dua Bali, dikutip Selasa (25/10/2022).

Lebih lanjut Ken mengatakan, bisnis komputasi Amazon ini juga berkomitmen untuk mendorong net zero emission, bahkan lebih cepat sepuluh tahun dari target di Paris Agreement, yakni menjadi tahun 2040.



"Kami ingin mencapai karbon bersih pada 2040 dan kami juga mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama," tambahnya.

Menurut Ken, dalam dua tahun terakhir ini AWS sudah bekerja sama dengan 300 perusahaan dari 50 industri berbeda di seluruh dunia. Dan lebih dari 30 negara di dalamnya telah menetapkan tujuan yang sama demi mencapai emisi rendah karbon. Dalam hal ini, kolaborasi merupakan salah satu kunci demi perwujudannya.

"Dan kami rasa semua harus bekerja untuk mencapainya secara kolaboratif. Posisi kami sebagai konsumen energi, tetapi atas nama pelanggan, kami siap membantu berinvestasi dalam teknologi dekarbonisasi untuk jaringan listrik, termasuk di negara tempat kami bekerja," ujar Ken.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Kementerian BUMN juga telah mendorong proses dekarbonisasi, proses penggantian bahan bakar fosil dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, sebagai salah satu cara dalam melakukan transisi energi. Langkan ini menjadi lompatan besar bagi BUMN untuk bisa merealisasikan ketahanan dan kemandirian energi.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan, melonjaknya harga minyak dunia menjadi salah satu alasan untuk tidak menunda transisi energi. BUMN harus mulai mengembangkan sumber energi bersih dibandingkan membangun pembangkit listrik tenaga fosil.

"Transisi energi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari karena Indonesia sudah menetapkan target mencapai emisi net zero pada 2060 dan pengurangan emisi 32% pada 2030," ujar Pahala.

"Ada banyak cara yang dapat dilakukan BUMN dalam melakukan dekarbonisasi, salah satunya bersinergi dengan sejumlah pihak. Bagaimana BUMN mengembangkan portofolio untuk mengurangi emisi karbon, bisa secara individu atau sinergi dengan ekosistem BUMN," terangnya.



Simak Video "Kabar Terbaru, Amazon Akan PHK 18 Ribu Karyawan"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT