Lika-liku Industri Migas RI, Banyak yang Ditawarkan tapi Sepi Peminat

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 17 Nov 2022 07:30 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Upaya pemerintah untuk menggenjot industri minyak dan gas bumi (migas) bukan tanpa tantangan. Meski banyak wilayah kerja (WK) yang telah ditawarkan, namun sedikit dari investor yang menyatakan minat.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, pada tahun 2018 dan 2019, wilayah kerja ditawarkan hanya menggunakan skema kontrak gross split. Jumlah WK yang laku pun sedikit jika dibandingkan dengan WK yang ditawarkan.

"Kita lihat, bidding kalau 2018 bidding 35 yang mendapat award, yang diputuskan, hanya 9. Kemudian 2019, ada 13 bidding, 3 yang di-award, tahun 2020 tidak ada," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII, Rabu (16/11/2022).

Kemudian, pada 2021 fleksibilitas kontrak diterapkan. Investor bisa memilih apakah menggunakan skema gross split atau cost recovery. "2021 ada 16 bidding 6 di-award. Tahun 2022, 9 bidding 3 di-award," ujar Dwi.

Lebih lanjut, Dwi menuturkan, sejak 2018 terdapat 29 wilayah kerja yang telah disetujui menggunakan skema gross split. Adapun rinciannya yakni 22 WK gross split alih kelola/perpanjangan, 4 WK perubahan dari cost recovery menjadi gross split dan 3 WK merupakan gross split baru.

Kemudian, terdapat usulan perubahan skema dari gross split ke cost recovery untuk 3 WK. Berikutnya, pada tahun 2021 yakni pasca fleksibilitas skema kontrak,2 WK alih kelola menggunakan cost recovery.

"Saat ini ada cukup banyak WK-WK yang gross split yang mengusulkan pindah ke cost recovery. Ini perkembangan dari ketertarikan investor terhadap gross split dan cost recovery," ungkapnya.

Sementara itu, SKK Migas mencatat, realisasi investasi hulu migas hingga Oktober 2022 sebesar US$ 9,2 miliar. Ia memproyeksikan hingga akhir tahun mencapai US$ 12,1 miliar.

"Kita sudah US$ 9,2 miliar sampai dengan Oktober, outlook kita di US$ 12,1 miliar berarti ada kenaikan sekitar 20% dan berarti lebih tinggi dari rata-rata dunia yang hanya 5% untuk kenaikan investasi di 2022," ujarnya.



Simak Video "Intip Kemeriahan IPA Convex 2024, Investor Merapat!"

(acd/zlf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork