SKK Migas juga berupaya meningkatkan investasi migas melalui berbagai strategi. Salah satunya dengan menghadirkan IOG 2022 yang digelar pada 23-25 November 2022. Adapun konvensi migas terbesar di Indonesia ini bertujuan untuk mendiskusikan Rencana Strategis Indonesian Oil and Gas 4.0, termasuk strategi dalam meningkatkan investasi hulu migas.
"Dalam perjalanan tahun ketiga (IOG) dari Renstra IOG 4.0 dengan target mencapai 1 juta barrel per day dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari itu, yang paling kita perlukan adalah investasi dengan dukungan dari seluruh stakeholder yang kuat. Dan dari awal (acara IOG 2022), ada Menteri ESDM, Menko Marves, Menkeu, Menteri LHK, dan Polri. Semuanya pada intinya sudah memberikan pernyataan bahwa di masa energi transisi ini, migas masih tetap menjadi hal yang penting, dan kita harus bisa meningkatkan investasi di sana. Dan pemerintah sudah menunjukkan bahwa komitmen-komitmennya untuk tetap mendukung industri ini," kata PLT Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, sekaligus Chairman Organizing Committee IOG 2022, Mohammad Kemal.
Selain itu, dalam IOG 2022, pihaknya juga melakukan berbagai kolaborasi dan kerja sama. Salah satunya termasuk dengan Kementerian Keuangan terkait Sistem Informasi Terpadu, yang akan memudahkan proses untuk para investor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin (24/11) juga ada MoU dengan para technology provider, karena kita pasti tidak bisa bergerak sendiri, kita butuh pembiayaan dan sumber teknologi. Dengan kerja sama ini, tentunya kita bisa mengharapkan peluang untuk meningkatkan produksi, bukan dari proyek baru yang besar, tapi juga level-level sumuran yang memang kita punya sangat banyak di Indonesia," pungkasnya.
(prf/hns)