Ia juga mengungkapkan tantangan pada bahan bakar B40 salah satunya adanya penambahan campuran biodiesel maka perlu untuk memperketat spesifikasi bahan bakar seperti parameter stabilitas oksidasi bahan bakar yang akan berhubungan dengan injektor, kemudian kandungan monogliserida yang berkaitan dengan kekhawaitran filter blocking pada suhu dingin.
"Namun saat ini kandungan monogliserida sudah ditekan sekecil mungkin. Tantangannya adalah kandungan air yang mana biodiesel memiliki sifat higroskopis, tetapi dalam spesifikasi sudah diperketat sehingga harapannya pada B40 problem korosif dan lain-lain itu bisa dihindari," lanjut Iman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam tahap overhaul dan rating akhir, unit kendaraan B40 telah melakukan pengukuran dan analisis rating akhir dengan mengacu pada ASTM Manual 20, serta pengujian terhadap Intake Valve Deposits (IVD) dan Combustion Chamber Deposits (CCD). Tujuan dari pengujian rating akhir adalah untuk mengamati deposit dan pengaruh bahan bakar B40 terhadap mesin melalui pengamatan dan analisis before-after kondisi mesin kendaraan uji jalan bahan bakar B40.
Pada bagian pengukuran, tidak ditemukan keausan komponen mesin yang teridentifikasi pada kendaraan uji P1 yang menggunakan bahan bakar B40 dan B30D10 setelah uji jalan sampai dengan 50.000 km. Hasil pengukuran komponen mesin seperti ring gap, side ring clearence dan cylinder bore liner secara keseluruhan memenuhi spesifikasi limit batasan maksimal sesuai dengan buku manual mesin pabrikan.
Dari pengamatan visual dapat diambil kesimpulan scratch yang terjadi pada skirt piston mesin kendaraan uji P1 bahan bakar B40 dan B30D10 dianggap sebagai hal yang normal dalam proses pembakaran di ruang bakar mesin dan scratch tersebut bukan disebabkan oleh bahan bakar.
Setelah peninjauan semua hasil pengujian, bahan bakar B40 dan B30D10 tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap komponen mesin kendaraan uji P1 dan tidak berdampak negatif pada performa kendaraan uji sampai dengan akhir uji jalan 50.000 km.
(acd/ara)