Pemerintah mendorong PT Pertamina (Persero) untuk menggarap lapangan minyak dan gas bumi (migas) yang besar. Hal itu sebagai respons atas pertanyaan terkait upaya pemerintah memperkuat perusahaan pelat merah migas tersebut.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan Pertamina sebaiknya tidak mengurusi lapangan migas yang kecil.
"Pertamina sebaiknya tidak mengurusi lapangan-lapangan yang kecil Pak, bisa dikerjakan oleh yang lain lah. Pertamina fokus pada lapangan yang besar-besar karena saat ini tersedia," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII, Selasa (13/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jelasnya, pemerintah membantu Pertamina untuk memperbaiki iklim investasinya. Dengan perbaikan investasi ini maka Pertamina bisa fokus ke lapangan yang besar.
"Jadi kami juga bantu Pertamina memperbaiki iklim investasinya untuk KSO. KSO masih punya belasan Pertamina, dan itu kita perbaiki term-nya supaya menarik bagi investor yang mau ambil KSO. Dan sudah jadi pak, sekarang sudah mulai jalan, mudah-mudahan bisa cepat dikerjakan sehingga Pertamina lebih fokus kepada yang besar-besar," terangnya.
Selain itu, pihaknya mendorong Pertamina dari sisi teknik, seperti pada eksplorasi. Menurutnya, performa Pertamina dari sisi eksplorasi sudah cukup bagus.
"Selain itu mengoptimalkan produksi yang saat ini dengan berbagai cara teknik optimasi, ada teknik secarq standar dan juga berani melalui enhanced oil recovery," katanya.
Anggota Komisi VII Fraksi Demokrat Sartono Hutomo mengatakan, saat ini Pertamina menyumbang 55% lifting migas nasional. Namun, dia bilang, beberapa anak usaha hulu Pertamina mencatat rapor merah di tahun 2021 karena mengalami penurunan. Ia pun mempertanyakan upaya pemerintah memaksimalkan lifting migas Pertamina.
"Upaya apa sih kira-kira dari pemerintah untuk memaksimalkan lifting migas Pertamina," katanya.