Upaya pemerintah untuk melakukan pembatasan LPG 3 kg tak kunjung jalan, bahkan hingga saat ini jelang pergantian tahun. Padahal, pembatasan atau pengaturan pembelian LPG 3 kg ini penting agar subsidi lebih tepat sasaran.
Dalam catatan detikcom dirangkum Selasa (27/12/2022), pada awal tahun ini pemerintah menyatakan akan mengubah skema distribusi LPG 3 kg. Dengan begitu, orang kaya tak bisa mengkonsumsi gas melon.
Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kementerian Keuangan, Ubaidi Socheh Hamidi, mengatakan LPG 3 kg itu masih banyak dinikmati oleh masyarakat menengah ke atas. Padahal seharusnya hanya digunakan oleh masyarakat miskin dan rentan.
Hal itu terjadi karena selama ini distribusi LPG tabung 3 kg bersubsidi masih bersifat terbuka. Makanya, seluruh golongan masyarakat dapat mengakses komoditas bersubsidi tersebut.
Lebih lanjut, Ubaidi mengatakan pihaknya memastikan akan memperbaiki aspek ketepatan sasaran penerima subsidi LPG. Caranya, dengan mendistribusikannya secara langsung ke target penerima berbasis orang.
"Berdasarkan pembahasan APBN 2022 dengan DPR, pelaksanaan transformasi tersebut direncanakan akan dilaksanakan di tahun 2022," ungkapnya.
Skema ini disebut akan dilakukan secara bertahap. Namun, Ubaidi tidak memberikan keterangan mengenai kapan tepatnya skema mulai berjalan.
"Ini dilaksanakan secara bertahap dan berhati-hati, dan tetap mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, serta pemulihan ekonomi secara nasional. Pemilihan waktu yang tepat sangat menjadi perhatian pemerintah," jelasnya.
Pada pertengahan tahun ini, wacana pengaturan pembelian LPG 3 kg kembali muncul. Wacana yang berkembang ialah untuk masyarakat yang ingin membeli LPG 3 kg mendaftar MyPertamina.
Hal ini berdasarkan paparan Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo. Dalam paparannya, tidak hanya BBM saja yang akan diberlakukan pendaftaran di MyPertamina.
Tapi, kebijakan itu tidak berlaku dalam waktu dekat karena menunggu pendaftaran BBM subsidi di seluruh wilayah selesai terlebih dulu.
"Optimalisasi digitalisasi SPBU dengan menggunakan sistem pendaftaran pengguna BBM JBT-JBKP dan LPG Subsidi melalui platform MyPertamina," tuturnya dalam webinar virtual Generating Stakeholders Support For Achieving Effectiveness of Fuel and LPG Subsidi, Rabu (29/6/2022) silam.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
(acd/dna)