Telan Biaya Rp 15 T, Begini Progres Smelter Tembaga Amman Mineral

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Selasa, 21 Mar 2023 14:02 WIB
Ilustrasi smelter. Foto: detikcom
Jakarta -

PT Amman Mineral Industri (AMIN), membeberkan hasil verifikasi tentang progres pembangunan pabrik pemurnian atau smelter tembaga di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Verifikasi itu dilakukan untuk periode Agustus 2022 hingga Januari 2023 dari verifikator independen.

Anak usaha dari PT Amman Mineral Internasional (AMMAN) memaparkan total pencapaian kemajuan pembangunan hingga Januari 2023 adalah sebesar 51,63%. Serapan biaya secara teoritis untuk proyek ini telah mencapai lebih dari US$ 507,53 juta dari total investasi US$ 982,99 juta atau setara Rp 15 triliun (kurs Rp 15.300).

Presiden Direktur AMIN, Rachmat Makkasau, menjelaskan bahwa capaian pada periode Januari 2023 ini membuktikan komitmen perusahaan untuk terus melanjutkan konstruksi mega proyek yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Perhitungan tersebut sesuai dengan realisasi serapan anggaran untuk konstruksi smelter, yang meliputi pembangunan fisik dan juga pembelian peralatan dan mesin untuk operasional.

"Kendala pandemi COVID-19 dan krisis energi di Eropa, yang merupakan faktor eksternal, menyebabkan kendala logistik dan mobilisasi sumber daya manusia (SDM), sehingga target semula penyelesaian smelter di tahun 2023 tidak dapat terlaksana. Perusahaan terus bekerja dengan mitra bisnis kami untuk menyelesaikan proyek smelter sesegera mungkin. Peralatan fabrikasi sudah mulai tiba di awal bulan Maret ini dan pemasangan peralatan mulai dilakukan," jelas Rachmat dalam keterangan resmi, Selasa (21/3/2023).

Rachmat menambahkan bahwa diperkirakan commissioning smelter akan dilakukan pada Juli 2024 dan beroperasi dengan kapasitas 60% di Desember 2024. Komunikasi secara intensif dengan pemerintah guna mencari solusi terbaik untuk menghadapi berbagai tantangan selama tiga tahun terakhir juga terus dilakukan perusahaan.

Proyek smelter AMMAN menjadi penyumbang realisasi investasi terbesar KSB di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada periode 2022 lalu. Hal ini sesuai dengan pemaparan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) KSB. Pembangunan smelter merupakan pemicu tingginya realisasi investasi, di mana tercatat kenaikan hingga lebih dari yang ditargetkan yaitu sebesar 278,22% atau setara dengan Rp 11,87 triliun. Masuknya smelter juga menjadi efek domino terhadap kehadiran investasi pada sektor lainnya.




(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork