Rencana Indonesia untuk mengembangkan energi yang lebih bersih diyakini semakin terbuka lebar. Sebab mulai muncul sinyal yang baik terkait pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro menjelaskan sinyal baik tersebut terlihat dari kinerja para perusahaan EBT di Indonesia yang semakin membaik. Misalnya saja anak usaha Pertamina, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
"Tentu jalan ke depan masih panjang. Tapi (kinerja positif PGEO) ini tentu menjadi sinyal awal yang layak diapresiasi, bahwa masa depan yang cerah terkait pengembangan energi bersih di Indonesia itu sudah mulai terlihat," ujarnya dikutip Rabu (14/6/2023).
PGEO sendiri mencatatkan kenaikan laba bersih di 2022 sebesar 49,68% menjadi US$ 127,32 juta. Menurut Komaidi, positifnya kinerja PGEO dan perusahaan pengembang panas bumi lain di Indonesia pada dasarnya tidaklah mengejutkan. Hal ini lantaran potensi bisnis dari pengembangan energi panas bumi sebagai salah satu varian dari EBT yang paling potensial, memang sangatlah menjanjikan.
Misalnya saja fakta bahwa cadangan panas bumi yang dimiliki Indonesia merupakan yang kedua terbesar di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Hanya saja, Komaidi mengakui, besarnya potensi tersebut selama ini relatif belum nampak lantaran masih terkendala oleh beragam hal.
"Misalnya saja soal keberpihakan regulasi, lalu soal mahalnya investasi, dan sebagainya, sehingga membuat potensi besar ini belum banyak tergarap," tutur Komaidi.
Namun kemudian dalam perkembangannya, PGEO diakui Komaidi berhasil membuktikan bahwa keberadaan energi panas bumi tidak hanya bagus secara lingkungan, namun juga menjanjikan secara bisnis.
Dengan demikian, Komaidi tak ragu untuk menyimpulkan bahwa roadmap pengembangan bisnis EBT di Tanah Air, khususnya untuk sektor panas bumi, telah berada di jalur yang tepat.
"Bahwa ke depan masih perlu banyak perbaikan di sana-sini, itu sudah pasti. Tapi arah (pengembangan) nya saya pikir sudah tepat. Bahwa secara bisnis juga terbukti bisa menghasilkan. PGEO sudah membuktikan. Jadi dorongan untuk penggunaan energi bersih ini tidak lagi hanya soal isu lingkungan saja, tetapi juga menguntungkan secara business as usual," tegas Komaidi.
(das/das)