Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke dua smelter tembaga besar di tanah air dalam sehari kemarin. Jokowi menjamin dua smelter ini bakal beroperasi sesuai target, tepatnya Mei 2024.
Pada pagi hari, Jokowi meninjau pembangunan smelter tembaga milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Hasil verifikasi terakhir progres pembangunan smelter Amman Mineral yang terletak di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat sudah mencapai 51,63%. Verifikasi itu dilakukan oleh tim investigasi Kementerian ESDM.
Dengan begitu, Jokowi menyatakan smelter Amman akan beroperasi di pertengahan 2024. Amman Mineral akan memiliki kapasitas produksi 900 ribu ton konsentrat.
"Saya hanya ingin memastikan bahwa progresnya sesuai dengan perencanaan dan selesai pertengahan tahun depan. Insyaallah di pertengahan 2024 sudah selesai," kata Jokowi dalam keterangannya, Selasa (20/6/2023).
Lebih lanjut, di sore hari Jokowi bertolak dari NTB ke Jawa Timur, tepatnya ke Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik untuk meninjau pembangunan smelter tembaga PT Freeport Indonesia.
Jokowi mengungkapkan smelter tembaga milik Freeport ini progres pembangunannya sudah mencapai 72%. Smelter ini juga dijamin bakal beroperasi di bulan Mei 2024.
"Sore hari ini saya datang ke smelter milik PT Freeport Indonesia dan Alhamdulillah di sini sudah selesai lebih dari 72% seperti sekarang kita lihat. Kita harapkan semuanya selesai sebelum Mei 2024," ungkap Jokowi di smelter Freeport, Gresik, Jawa Timur.
Perlu diketahui, smelter yang dibangun Freeport ini dapat melakukan pengolahan konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun. Smelter tersebut akan menghasilkan 600.000 ton per tahun katoda tembaga sebagai produk utama.
Kemudian, smelter itu juga mampu menghasilkan produk sampingan berupa lumpur anoda 6.000 ton per tahun. Dari lumpur anoda itu kemudian itu dimurnikan melalui fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) yang juga ada di Gresik. Fasilitas tersebut menghasilkan beberapa produk seperti emas 52 ton, perak 210 ton, platinum 0,03 ton, paladium 0,375 ton, selenium 285 ton, bismut 220 ton, dan timbal 2.200 ton.
Sejauh ini Freeport sudah mengucurkan modal pembangunan sebesar US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp 33 triliun.
Simak juga Video 'Dukungan Freeport pada Tranformasi Ekonomi RI':
Jokowi bicara hilirisasi industri di halaman berikutnya.
(hal/ara)