Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN terus mengakselerasi pembangunan infrastruktur listrik ke seluruh desa, termasuk Kawasan 3T di Indonesia. Harapannya, agar desa-sesa tersebut dapat menikmati listrik berkualitas selama 24 jam.
Melalui transformasi listrik desa, ungkapnya, PLN berhasil melakukan pemetaan program yang lebih komprehensif. Dulu, pemetaan daerah-daerah yang belum terlistriki masih dilakukan unit-unit PLN secara manual dengan menggunakan tools yang beragam. Monitoring-nya pun masih dilakukan dengan pengumpulan data melalui survei lokasi langsung yang menghabiskan waktu dan terfragmentasi.
Kini dengan transformasi digital, sistem perencanaan listrik desa dibangun berbasis digital melalui Geographic Information System (GIS). Digitalisasi membuat PLN mampu menyediakan sistem perencanaan yang jauh lebih komprehensif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan digitalisasi ini, ia menyebut PLN juga dapat menyusun perencanaan pembangunan desa dengan lebih cepat dan akurat. Seluruh unit PLN kini memiliki tools pemetaan potensi listrik desa yang seragam, unified dan dapat dimonitor secara real time.
"Dengan transformasi ini, komitmen kami untuk menghadirkan listrik berkualitas di seluruh pelosok negeri bisa diakselerasi. Setiap warga negara di republik ini berhak mendapatkan akses listrik 24 jam. Nobody left behind," ucap Darmawan.
Upaya PLN pun diapresiasi oleh Bupati Indragiri Hilir Drs. H. M. Wardan, MP. Wardan mengapresiasi PLN yang telah membangun infrastruktur kelistrikan di Indragiri Hilir.
"Alhamdulilah, PLN telah menyelesaikan pembangunan kabel sungai sehingga masyarakat yang dulunya hanya dilayani 14 Jam sekarang sudah bisa mendapatkan akses listrik 24 jam," kata Wardan.
"Hadirnya listrik bisa meningkatkan kesejahteraaan dan mencerdaskan anak-anak kita di Plangiran dan Teluk Belengkong. Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang terjalin dengan baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," pungkasnya.
(akd/akd)