Pemerintah Bakal Bahas Selisih Harga Pertamax & Pertalite yang Makin Jauh

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 05 Okt 2023 17:39 WIB
Ilustrasi BBM Pertamina - Foto: Chelsea Olivia Daffa
Jakarta -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif buka suara terkait dengan kondisi selisih harga Pertamax dan Pertalite yang makin jauh. Adapun saat ini, selisih antara keduanya sebesar Rp 4.000.

Hal ini menyusul langkah PT Pertamina (Persero) yang baru saja menaikkan harga BBM non subsidinya. Pertamax dari harga Rp 13.300 menjadi Rp 14.000 per liter. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran adanya pergeseran konsumen Pertamax ke Pertalite yang merupakan bahan bakar subsidi. Jika harga Pertamax dan Pertalite yang semakin jauh bisa mendorong konsumsi Pertalite artinya kuota Pertalite bisa jebol.

Arifin mengatakan, pemerintah akan membahas persoalan ini dalam waktu dekat. Ia bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri BUMN Erick Thohir akan duduk bersama membahas hal ini.

"Itu yang sekarang lagi kita akan duduk bertiga nih. Antara Menteri Keuangan, BUMN, dan sama saya," kata Arifin, di Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Kenaikan harga ini merupakan imbas dari lonjakan harga minyak mentah dunia. Walau demikian, Arifin mengatakan, hari ini harga minyak sudah mulai melandai di bawah angka US$ 90 per barel.

"Tapi lihat aja nanti stabilitasnya. Karena memang konsumsi global agak menurun. Kita lihat aja, mudah-mudahan penurunannya ini konstan sehingga ada keseimbangan baru. Tapi kita juga lagi mengevaluasi," tambahnya.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, kemungkinan migrasi itu pasti ada. Namun, ia menilai jika migrasi pelanggan Pertamax ke Pertalite tidak akan banyak.

"Kalau kemungkinan sih pasti ada, tapi jumlahnya kan saya kira tidak banyak, tapi kemungkinan sih pasti ada," katanya di Kementerian ESDM Jakarta, Senin (2/10).

Tutuka mengatakan, kenaikan harga BBM non subsidi ini imbas dari melonjaknya harga minyak mentah. Meski demikian, Tutuka mengatakan, harga minyak mentah itu mulai turun.

"Iya, tapi kan yang mentah-mentah udah turun lagi nggak akan naik terus," katanya.




(shc/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork