Produksi Bioavtur-SAF, Kilang Pertamina Dukung Pengurangan Emisi Karbon

Anggita - detikFinance
Kamis, 12 Okt 2023 12:37 WIB
Foto: Pertamina
Jakarta -

Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mendukung upaya pemerintah untuk percepatan implementasi energi baru terbarukan (EBT). Hal ini demi pencapaian target bauran energi EBT 23% di tahun 2025 dan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Green Refinery merupakan inisiatif Pertamina untuk menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan dari bahan baku terbarukan (renewable feedstock).

Sebagai entitas bisnis yang fokus pada penyediaan energi, termasuk avtur, KPI berkomitmen untuk memproduksi avtur berkualitas tinggi yang memenuhi standar internasional dan regulator dalam negeri. Salah satu upayanya adalah melalui produk Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang dikembangkan di Kilang Cilacap.

Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman menyebut inovasi Bioavtur-SAF merupakan upaya KPI dalam menjawab tantangan bisnis dan kebutuhan pasar terkait bahan bakar terbarukan di industri penerbangan sipil, sekaligus mendukung komitmen Pemerintah dalam capaian target Net Zero Emission (NZE).

"Salah satu faktor yang menjadi potensi terbesar untuk mengurangi emisi CO2 di industri penerbangan sipil adalah bahan bakar yaitu Bioavtur-SAF. KPI menjawab tantangan ini dengan melakukan serangkaian aktivitas capability development, know-how, research dan commercial production trial pada fasilitas produksi yang ada," kata Taufik dalam keterangan tertulis, Kamis (12/10/2023).

Proses produk Bioavtur-SAF ini dilakukan melalui Co-Processing Ester dan Fatty Acid (HEFA), yang telah memenuhi standar internasional untuk spesifikasi Avtur ASTM D 1655, Defstan 91-91 latest issued, serta SK Dirjen Migas No.59 K Tahun 2022.

Produk Bioavtur-SAF yang dihasilkan oleh Kilang Pertamina ini juga telah memenuhi kriteria framework global, di antaranya CORSIA (Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation) oleh International Civil Aviation Organization, RefuelEU/Fit55 oleh Uni Eropa, EU/UK Emission Trading, dan Tax Credit IRA USA. Setiap framework ini memiliki persyaratan ketat terkait keberlanjutan feedstock, proses produksi, sehingga pengembangan Bioavtur-SAF di Indonesia perlu melibatkan berbagai stakeholder serta sesuai dengan sumber daya yang ada di Indonesia, misalnya dalam hal feedstock.

Bioavtur-SAF telah berhasil melewati Uji Ground Round dan Flight Test SAF pada mesin jet CFM56-7B di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Rabu (4/10). Ini menunjukkan komitmen KPI untuk menjadi first mover dalam penyediaan Bioavtur-SAF di kawasan regional. Diketahui, saat ini hanya KPI yang berhasil memproduksi Bioavtur secara komersial hingga uji terbang di wilayah Asia Tenggara.

Sebelumnya, produk Bioavtur J 2.4 telah mengalami uji coba produksi di Kilang TDHT/Green Refinery RU IV pada periode 2020-2021 untuk keperluan uji terbang pesawat CN 235 yang terdaftar sebagai pesawat militer. Pada tahun 2023, uji coba produksi akan dilanjutkan untuk keperluan uji terbang pesawat komersial Garuda.

"KPI telah meneguhkan komitmennya untuk menjadi leading dan pioneer dalam pengembangan drop in renewable fuel khususnya Bioavtur-SAF yang menjadi jawaban untuk dekarbonisasi industri penerbangan sipil yang dikategorikan hard to abate sector," tambah Taufik.

Klik halaman selanjutnya >>>



Simak Video "Hari Lingkungan Hidup 2025: Pertamina Tampilkan Teknologi Ramah Lingkungan dari Desa"

(ncm/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork