Dalam sebuah acara 2nd Northern Sumatera Forum yang dilaksanakan oleh SKK Migas, Begawan migas yang juga Menteri Pertambangan dan Energi tahun 1978 - 1988, alm. Prof. Soebroto menyampaikan bahwa industri migas bukanlah sunset industry tapi sunrise industry, di mana industri ini masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pesan yang begitu membekas dan menguatkan semangat para pejuang migas di seluruh Indonesia itu ternyata dibuktikan dengan baik di mana dalam hal mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan dalam pembukaan Forum Kapasitas Nasional III tahun 2023 lalu, bahwa kontribusi hulu migas terhadap pendapatan negara terus tumbuh seiring dengan meningkatnya persentase penggunaan produk dalam negeri di industri hulu migas dari 58,9 % pada tahun 2021 menjadi 64,7% di tahun 2022.
Di sektor produksi, kinerja industri hulu migas juga tidak bisa dipandang sebelah mata, di mana menurut Kepala SKK Migas Dwi Soetijpto, pada tahun 2023 ini terdapat peningkatan yang signifikan dalam beberapa aspek kinerja hulu migas, di antaranya penurunan produksi minyak yang pada tahun 2022 mencapai 6,9% berhasil ditekan menjadi 1,1% pada tahun 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan untuk produksi gas yang tahun 2022 menurun sebesar 2,5% berhasil meningkat sebesar 1,3% pada tahun 2023. Dwi menyampaikan bahwa salah satu kunci keberhasilan perbaikan kinerja di tahun 2023 ini adalah dengan merealisasikan pengeboran yang masif hingga mencapai 849 sumur di mana meningkat dari 790 sumur di tahun 2022.
Sedangkan untuk kegiatan work over dan well service, juga meningkat signifikan dari 30.755 kegiatan pada tahun 2022 menjadi 35.849 kegiatan pada tahun 2023. Dari sisi penemuan baru, di tahun 2023 ini juga Indonesia mendapatkan hadiah tahun baru di mana sumur eksplorasi Geng North-1 yang ditemukan oleh ENI di offshore East Kalimantan dan sumur Layaran-1 yang ditemukan oleh Mubadala Energy di blok South Andaman, offshore Norhern Part of Sumatera sebagai 2 temuan besar.
Ini merupakan sebuah bukti bahwa saat ini seluruh pemangku kepentingan industri hulu migas Indonesia sedang membangun kolaborasi yang kuat di semua sektor sehingga industri hulu migas sedang dalam jalur yang tepat untuk mewujudkan target pemerintah dalam mencapai 1 juta barrel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030.
Keberhasilan dalam peningkatan kinerja produksi tersebut, juga ternyata mendapatkan apresiasi dari para investor migas mancanegara maupun dalam negeri, di mana dalam kegiatan International Convention on Upstream Oil & Gas 2023 ditandatangani 3 Kontrak Kerjasama baru dengan total investasi komitmen pasti sebesar US$ 22,2 juta dan bonus tanda tangan sebesar US$ 650 ribu.
Pada kesempatan tersebut, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan bahwa Pemerintah berharap para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) dapat menjaga komitmen eksplorasinya sehingga dapat berperan aktif dalam meningkatkan cadangan minyak dan gas bumi serta memenuhi kebutuhan energi di masa yang akan datang.
Di sisi lain, pada tahun 2023 ini industri hulu migas juga mendapatkan pengakuan bahwa keberadaan industri hulu migas ini memang terbukti mendorong berkembangnya banyak industri lain, di mana salah satunya adalah industri perbankan Indonesia.
Sebagaimana disampaikan VP institutional Business Division Bank BRI, Danang Andi Wijanarko, industri hulu migas masih menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional dan perbankan Indonesia akan mendukung investasi dalam ekosistem industri hulu migas melalui beberapa produk di antaranya pencadangan dana ASR (abandonment and Site Restoration), Trustee and Paying Agent, rekening pembayaran dan penerimaan untuk transaksi penyediaan barang dan jas, rekening penerimaan untuk transaksi jual beli minyak dan gas bumi, rekening khusus DHE SDA, pembiayaan proyek industri migas hingga pembiayaan industri pendukung / vendor hulu migas termasuk UMKM.
Lanjut ke halaman berikutnya