Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima perwakilan raksasa migas Italia, Eni. Menteri ESDM Arifin Tasrif ikut serta dalam pertemuan itu mengatakan Eni bakal melakukan pengembalian produksi gas bumi di Indonesia dengan melakukan investasi senilai ratusan triliun rupiah.
Arifin menjelaskannya Eni akan menambah produksi gas sebesar 6,8 TCF dengan total investasi US$ 16 miliar atau sekitar Rp 249 triliun (kurs Rp 15.600).
"Iya saya dampingi Eni. Pengembangan Eni akan menginvestasikan US$ 16 miliar di Indonesia. Untuk menambah produksi gas," ujar Arifin ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arifin menjelaskan Eni sejauh ini memiliki hak partisipasi di wilayah kerja migas yang ada di Kalimantan Timur. Dia menjelaskan Eni telah mengakuisisi hak partisipasi Neptune dan juga pengembangan IDD dari Chevron.
Dia melanjutkan kemungkinan Eni akan memulai produksi gas besar-besaran mulai 2025 dan puncaknya di tahun 2027.
"Di Kalimantan Timur. Itu dia di Neptune dan dulu IDD-nya juga dengan Chevron. Ya mulai ini. Kita harapkan start produksinya mulai 2025, 2026 puncaknya di 2027," ujar Arifin.
"Eni kan sudah beroperasi di situ. Dia udah di situ. Tadinya dia gabung dengan Neptune lalu Neptune farm out lepas sahamnya diambil Eni. Jadi sekarang 100% Eni, sebelumnya grup ini mengakuisisi IDD-nya si Chevron," lanjutnya.
Dalam catatan detikcom, di tahun 2023, Eni dikabarkan menemukan cadangan gas raksasa di Wilayah Kerja North Ganal di Kalimantan Timur. Penemuan 'harta karun' migas itu disebut-sebut sebagai salah satu terbesar di dunia.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto memberikan apresiasi atas penemuan cadangan gas di Wilayah Kerja North Ganal Kalimantan Timur dalam jumlah yang signifikan dengan perkiraan awal gas in place 5 triliun cubic feet (tcf). Kabar tersebut disampaikan oleh Head of Regional and Far East Eni saat bertemu dengan Dwi Soetjipto pada ajang ADIPEC (1/10) di Abu Dhabi.
Dengan perkiraan awal discovered resources sebesar +/- 609 MMBOE (recoverable), penemuan ini menjadikan temuan di sumur Geng North-1 menjadi salah satu dari 3 besar temuan eksplorasi dunia di tahun 2023.
Dwi mengatakan, dengan perkiraan awal penemuan gas in place 5 tcf maka akan menjadi salah satu giant discovery yang akan meningkatkan secara signifikan cadangan gas untuk mendukung peningkatan produksi migas nasional secara berkelanjutan dan mencapai target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).
Penemuan giant discovery tersebut diyakini dapat lebih mendorong investasi eksplorasi yang lebih masif di masa yang akan datang mengingat potensi migas nasional masih menjanjikan karena dari 128 cekungan, masih ada 68 cekungan yang belum di bor.
"Kami berharap penemuan cadangan gas di North Ganal oleh salah satu international oil company (IOC) akan mendorong lebih banyak IOC lainnya untuk masuk ke Indonesia. Ini tentu buah dari salah satu upaya pemerintah meningkatkan daya saing industri hulu migas nasional" terang Dwi dalam keterangan tertulis, Rabu (4/10/2023) yang lalu.
(hal/hns)