Harga Minyak Mentah RI Naik ke US$ 80/Barel, Ini 2 Penyebabnya

Harga Minyak Mentah RI Naik ke US$ 80/Barel, Ini 2 Penyebabnya

Samuel Gading - detikFinance
Kamis, 07 Mar 2024 12:00 WIB
Harga Minyak Jatuh, Laba Perusahaan Migas Anjlok
Ilustrasi/Foto: BBC
Jakarta -

Harga rata-rata Indonesia Crude Price (ICP) atau minyak mentah Indonesia untuk Februari 2024 naik menjadi US$ 80,09 per barel. Angka tersebut meningkat US$ 2,97 dari harga rata-rata ICP Januari sebesar US$ 77,12 per barel. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan ada sejumlah hal yang jadi penyebabnya.

"Penetapan ICP Bulan Februari 2024 tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 193.K/MG.03/DJM//2024 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Februari 2024 yang ditandatangani per tanggal 1 Maret 2024," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (7/3/2024).

Agus kemudian membeberkan alasan harga ICP naik, berdasarkan analisa Tim Harga Minyak Mentah Indonesia, penyebab pertama adalah terjadinya kekhawatiran pasar atas gangguan pasokan minyak mentah akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab kedua, peningkatan harga minyak mentah dipengaruhi potensi organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi (OPEC) melanjutkan pemotongan produksi minyak hingga Maret 2024.

"Hal ini sesuai dengan kesepakatan Negara negara OPEC pada November 2023 untuk melakukan pemotongan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari (bph) hingga kuartal I tahun 2024," ungkapya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dalam laporan International Energy Agency (IEA), disebutkan bahwa pasokan minyak dunia pada Januari 2024 menurun tajam sebesar 1,4 juta barel per hari (bph), penurunan produksi terjadi setelah ledakan di Arktik yang menyebabkan berhentinya produksi di Amerika Utara dan pengetatan produksi dari negara-negara OPEC.

Berbagai hal tersebut pun menyebabkan terjadi peningkatan harga minyak mentah di kawasan Asia Pasifik. Selain itu, penyebab lainnya adalah adanya peningkatan throughput kilang minyak di China, India, dan Singapura rata-rata menjadi 91,72% di Januari, ini lebih tinggi 0,1 p.p dibanding bulan sebelumnya. Kemudian pada Desember 2023, terjadi peningkatan permintaan minyak di China sebanyak 1,3 juta bph year on year (yoy) dan India 133 ribu bph yoy.

Berdasarkan informasi ESDM, daftar sejumlah kenaikan harga rata-rata minyak mentah pada Februari jika dibandingkan dengan Januari 2024 adalah sebagai berikut:

Daftar Harga Migas yang Naik Pada Februari 2024:

- Dated Brent naik US$ 3,61/bbl dari US$ 80,32/bbl menjadi US$ 83,93/bbl

- WTI (Nymex) naik US$ 2,75/bbl dari US$ 73,86/bbl menjadi US$ 76,61/bbl

- Brent (ICE) naik US$ 2,57/bbl dari US$ 79,15/bbl menjadi US$ 81,72/bbl

- Basket OPEC naik US$ 1,15/bbl dari US$ 80,04/bbl menjadi US$ 81,19/bbl atau

- Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik US$ 2,97/bbl dari US$ 77,12/bbl menjadi US$ 80,09/bbl

(ara/ara)

Hide Ads