Kala Bahlil Ungkap Dulu RI Ekspor Minyak, Kini Berbalik Impor 1 Juta Barel/Hari

Aulia Damayanti - detikFinance
Minggu, 15 Des 2024 08:15 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia/Foto: detikcom/ Shafira Cendra Arini
Jakarta -

Indonesia ternyata dahulu pernah ekspor minyak 1 juta barel per hari. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

Bahlil menyebut Indonesia pada 1997 mampu memproduksi minyak dan gas sendiri, bahkan dapat mengekspor minyak 1 juta barel per hari karena produksi lebih dari 1,5 juta barel/hari. Kondisi saat ini berbalik, Indonesia mengimpor 1 juta barel per hari. Saat ini kebutuhan migas pun terus mengalami peningkatan.

"Jadi kondisi tahun 1997 terbalik dengan kondisi sekarang. Kalau dulu kita ekspor 1 juta barel per hari, sekarang kita impor 1 juta barel per hari," kata Bahlil, dikutip Sabtu (14/12/2024).

Hal ini dikatakan oleh Bahlil saat menghadiri acara Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/12) kemarin.

Langkah Swasembada Energi

Untuk itu, swasembada energi menjadi prioritas utama Kementerian ESDM dalam menjalankan misi mewujudkan program Asta CIta di sektor ESDM yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Berbagai langkah strategis terus diuapayakan oleh Bahlil mulai dari peningkatan lifting minyak dan gas bumi (migas), hilirisasi, hingga penerapan transisi energi secara berkelanjutan.

Menurut Bahlil, kontribusi pelaksaaan reaktivasi sumur-sumur menganggur (idle) diharapkan mampu mengembalikan kondisi produksi migas Indonesia hingga di atas 1,5 juta barel per hari sebagaimana pernah terjadi pada 1997.

Dengan begitu, kesenjangan (gap) antara kebutuhan dan produksi migas dalam negeri saat ini dapat diperbaiki. Apalagi kebutuhan konsumsi migas Indonesia rata-rata adalah 1,6 juta barel per hari.

Saat ini, papar Bahlil, Indonesia memiliki 44.985 sumur migas, sebanyak 16.433 sumur aktif berproduksi, 16.990 sumur idle tidak berproduksi, dan 11.562 sumur lain-lain(abandoned, injection, dry-hole).Terdapat 4.993 sumur idle yang tidak memiliki potensi hydrocarbon (HC), 4.495 sumur idle yang memiliki potensi HC, dan 7.502 sumur idle yang dalam proses review.

Produksi minyak bisa digenjot? Cek halaman berikutnya.




(ada/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork