Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan upaya yang selama ini dilakukan untuk menurunkan emisi.
Sekretaris SKK Migas, Luky Agung Yusgiantoro menjelaskan SKK Migas telah memiliki tim carbon management untuk mendukung program low carbon initiatives.
Selain itu pihaknya juga terus mempromosikan CCS (Carbon Capture and Storage) dan CCUS (Carbon Capture Utilization and Storage) kepada calon investor. CCS dan CCUS adalah teknologi yang digunakan untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) ke atmosfer.
"Jadi ketika kami bicara dengan calon-calon investor, itu ketika kita menyampaikan dan menampilkan program-program CCS-CCUS regulasi terkait dengan CCS-CCUS, program-program low carbon inisiatif, itu mereka semangat," katanya dalam detikcom Energi Forum: Kesiapan Indonesia Menuju Swasembada Energi yang dipersembahkan detikcom bersama Komisi XII DPR, dan didukung SKK Migas, PT Pertamina Hulu Energi, dan ANTAM di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (11/3/2025).
Menurutnya, CCS dan CCUS akan menjadi teknologi penting yang diandalkan di masa depan. Ia berharap sektor migas Indonesia bisa memanfaatkan teknologi itu lebih optimal.
Meskipun, teknologi CCS dan CCUS diakuinya masih relatif mahal. Ia menambahkan, tim carbon management juga terus mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di fasilitas hulu migas.
"Salah satunya adalah carbon management yang tadi saya sebutkan. Kita bersama-sama mendorong untuk untuk memanfaatkan EBT di fasilitas hulu migas. Dan tadi sudah disebutkan terkait dengan CCS-CCUS. Panjang sekali sejarah dari CCSCUS itu di Indonesia. Tetapi sampai saat ini masih relatif mahal," bebernya.
Menurutnya upaya-upaya itu menjadi salah satu dari low carbon initiatives yang dilakukan selain melakukan penanaman pohon. Luky juga menegaskan pihaknya terus meyakinkan investor bahwa Indonesia bisa menurunkan emisi sambil tetap memproduksi energi fosil.
"Ini memang kegiatan-kegiatan di luar dari penanaman konvensional, penanaman pohon dan lain sebagainya untuk membuktikan kepada calon investor bahwa yes, kita bisa tentunya menurunkan emisi di samping dari memproduksikan fossil fuel," tutupnya.
(ily/kil)