RI Punya Pabrik Metanol & Etanol Sebentar Lagi, Impor Bakal Ditekan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 29 Sep 2025 08:40 WIB
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi/Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Jakarta -

Indonesia bakal segera memiliki pabrik pengolahan metanol dan etanol. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan groundbreaking beberapa pabrik akan dilakukan dalam waktu dekat.

Hal ini diketahui dari paparan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam rapat terbatas di kediaman pribadi Presiden Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu malam kemarin.

Pemerintah menargetkan Indonesia akan mengurangi ketergantungan impor metanol dan etanol dua tahun lagi dengan pembangunan pabrik pengolahan yang mau dilakukan.

"Kemudian ada beberapa yang segera akan ada groundbreaking yaitu untuk pabrik metanol maupun pembangunan untuk pabrik etanol yang selama ini kita masih impor. Jadi, harapan kita dalam waktu dua tahun ke depan itu kita sudah bisa mengurangi ketergantungan kita terhadap impor metanol maupun etanol," papar Prasetyo, Minggu (28/9/2025) malam.

Pabrik Metanol dan Etanol

Prasetyo tidak menjabarkan pabrik etanol dan metanol mana yang mau di-groundbreaking dalam waktu dekat. Yang jelas, dalam catatan detikcom, ada dua proyek pabrik pengolahan bahan tebu tersebut di Indonesia.

Pertama, akan ada pengembangan pabrik bioetanol di Merauke, Papua. Ini masuk dalam program swasembada pangan komoditas tebu di Merauke. Rencananya pada 2027 pabrik bioetanol di sana sudah bisa berjalan.

Kedua, ada juga rencana pengembangan pabrik etanol dam metanol di Bojonegoro, Jawa Timur. Pembangunan tersebut menarik investasi US$ 1,2 miliar atau Rp 20 triliun (kurs Rp 16.700). Pembangunannya akan dilakukan investor lokal.

Kembali ke Prasetyo, dalam rapat yang sama di Kertanegara, dia mengatakan ada juga laporan soal program unggulan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Dua di antaranya proyek revitalisasi 20.000 hektare (ha) tambak di Jawa Barat hingga pembangunan kampung nelayan.

"Menteri Kelautan juga melaporkan beberapa program di Kementerian Kelautan untuk satu misalnya adalah revitalisasi 20.000 hektare tambak di Jawa Barat. Kemudian juga progres pembangunan kampung-kampung nelayan yang memang sejak awal sudah direncanakan dan masuk juga di dalam skema pembiayaan baik dari APBN maupun skema pembiayaan dari sisi investasi," kata Prasetyo.

Kemudian, Kementerian Pertanian dan Perum Bulog menyampaikan soal cadangan beras yang masih aman serta kelanjutan program cetak sawah. Ada juga Kementerian Kesehatan yang melaporkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) kepada seluruh masyarakat yang sampai hari ini sudah mencapai 36 juta.



Simak Video "Pupuk Indonesia akan Bangun Pabrik Metanol, Antisipasi Impor Besar-besaran"

(hal/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork