Purbaya Kesal RI Tak Ada Kilang Baru-Cuma Impor Minyak: Kita Rugi Besar!

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 30 Sep 2025 15:28 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa - Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mendorong agar Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) membangun kilang minyak di Tanah Air. Dengan demikian harapannya Indonesia bisa mengurangi ketergantungan impor Bahan Bakar Minyak (BBM).

Purbaya mengatakan Indonesia banyak impor BBM salah satunya dari Singapura. Nilai impor yang besar itu membuat subsidi pemerintah meningkat dari tahun ke tahun.

"BBM tuh solar, diesel, kita banyak impornya sampai puluhan miliar dolar setahun. Sudah berapa tahun kita mengalami hal tersebut? Sudah puluhan tahun kan? Kita pernah bangun kilang baru nggak? Nggak pernah!" kata Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (30/9/2025).

"Jadi nanti kalau bapak-bapak, ibu-ibu (DPR) ketemu Danantara lagi, minta Pertamina bangun kilang baru," tambahnya.

Menurut Purbaya, Indonesia bukan tidak bisa membangun kilang, tetapi karena selama ini Pertamina malas-malasan. Ia mengungkit janji Pertamina pada 2018 yang mau membangun tujuh kilang baru dalam lima tahun, namun belum kunjung terealisasi.

"Waktu saya di maritim, saya pernah tekan mereka tahun 2018 untuk bangun kilang. Mereka janji akan bangun tujuh kilang baru dalam waktu lima tahun. Sampai sekarang kan nggak ada satu pun. Jadi bapak tolong kontrol mereka juga. Dari saya kontrol, dari bapak-bapak juga kontrol karena kita rugi besar. Kita impor dari mana? Dari Singapura," ungkap Purbaya.

"Jadi kilang itu, bukan kita nggak bisa bikin proyeknya, cuma Pertamina malas-malasan saja," tambahnya.

Purbaya menyebut janji itu disampaikan Pertamina ketika investor China ingin membangun kilang minyak di Indonesia. Saat itu Pertamina menolak dengan alasan produksinya akan over kapasitas dengan rencana membangun tujuh kilang baru.

"Yang ada malah beberapa dibakar kan. Jadi tolong dari Parlemen juga mengontrol Pertamina, mengontrol hal tersebut, jadi kita kerja sama. Tujuan kita sama sepertinya, mengurangi subsidi dan membuat subsidi yang ada pun lebih murah dan tepat sasaran," tegas Purbaya.

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebenarnya telah merencanakan pembangunan kilang dan tangki penyimpanan minyak (oil storage) di berbagai wilayah. Tercatat ada sebanyak 18 proyek kilang dan tangki minyak yang akan berdiri dari Aceh hingga Papua.

Mengacu data Kementerian ESDM, proyek ini masuk dalam daftar prioritas hilirisasi dan ketahanan energi nasional dengan investasi mencapai Rp 232 triliun. Terdiri dari proyek kilang senilai Rp 160 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 44.000 tenaga kerja, serta proyek tangki minyak senilai Rp 72 triliun dengan serapan tenaga kerja 6.960.

Adapun proyek pembangunan kilang dan tangki minyak nantinya akan tersebar di 18 wilayah. Seperti Lhokseumawe, Sibolga, Natuna, Cilegon, Sukabumi, Semarang, Surabaya, Sampang, Pontianak, Badung (Bali), Bima, Ende, Makassar, Dongala, Bitung, Ambon, Halmahera Utara, Fakfak.

Simak juga Video: RI Impor Minyak Rp 500 T Per Tahun, Padahal Dulu Bisa Ekspor




(kil/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork