Salah satu tujuan utama meluncurkan QRIS ini adalah dalam melaksanakan strategi inklusi keuangan. Sehingga, masyarakat di perkotaan hingga pedesaan bisa mengenali cara baru bertransaksi. Pasalnya, masyarakat desa sebagian besar masih belum mengenal sistem perbankan maupun mekanisme transaksi lain apalagi yang sudah menggunakan metode digital.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja yang juga hadir dalam peluncuran QRIS Unggul mengatakan, masih ada instrumen lain yang harus diselesaikan untuk memperluas layanan QR Code ke desa-desa. Instrumen utamanya yakni penguatan jaringan telekomunikasi yang merupakan kunci dalam bertransaksi menggunakan QR Code.
"QRIS ini bisa lebih cepat penggunaannya, perluasannya. Tapi kita perlu siapkan misalnya sinyal. Kalau di kota besar sih tidak masalah ya, tapi untuk pedesaan, kerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi itu perlu didukung. Karena tidak mungkin bank yang menyediakan BTS (Base Transceiver Station atau pemancar jaringan). Jadi sinyal itu harus dari telekomunikasi yang support," ujar Jahja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan juga edukasi. Makanya kalau ditanya target kita susah ya, yang penting orang mulai menggunakan. Jadi saya sendiri waktu Sakuku pakai QR transfer, saya langsung coba transfer ke staf-staf di bawah saya sebagai contoh saja. Dan mereka wajib lakukan hal yang sama ke staf-stafnya juga," papar Jahja. (dna/dna)