Sudah Ditutup Masih Ngeyel, Binomo Bisa Diseret ke Jalur Hukum

Sudah Ditutup Masih Ngeyel, Binomo Bisa Diseret ke Jalur Hukum

Vadhia Lidyana - detikFinance
Jumat, 10 Jan 2020 08:27 WIB
Ilustrasi Foto: Angga Aliya ZRF/detikcom

Sangat Berbahaya, Binomo Masuk Radar FBI

Lamon Rutten mengatakan, situs jasa trading dengan broker binary option seperti Binomo sangat berbahaya bagi masyarakat.

"Broker ilegal umumnya sangat tidak jujur. Dan platform binary option seperti Binomo adalah yang terburuk dari semua (jenis trading forex)," papar Lamon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, Federal Bureau of Investigation/Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) menetapkan Binomo sebagai penipuan yang terorganisir.

"FBI (Federal Bureau of Investigation/Biro Investigasi Federal Amerika Serikat) menganggap Binomo sebagai penipuan terorganisir. Pada tahun 2018 FBI memperkirakan bahwa mereka mencuri lebih dari US$ 10 miliar dari penggunanya di seluruh dunia," jelas Lamon.

Lamon mengungkapkan, hanya ada satu broker binary option di dunia yang legal dan resmi, yakni NADEX yang berbasis di Amerika Serikat (AS). Namun, tetap saja transaksi perdagangan di situs tersebut berisiko tinggi.

"Trading di NADEX sangat berisiko tapi legal. Ibaratnya seperti casino wheel dengan 21 angka hitam, 21 angka putih, dan 1 angka kosong. Anda bisa bermain di hitam, tapi Anda tahu bahwa Anda hanya memiliki 21/43 kesempatan untuk menang, dan 22/43 kesempatan untuk kalah," ujarnya.

Menurut Lamon, semua broker binary option yang beroperasi di Indonesia adalah ilegal.

"Sepengetahuan saya, semua platform binary option yang beroperasi di Indonesia tidak resmi. Mungkin mereka terdaftar di Belize, Cyprus dan sebagainya, tapi itu tidak membuktikan bahwa mereka resmi dan legal. Semua itu sangat berbahaya," tutup Lamon.


Simak Video "Para Korban Surati MA Minta Kawal Kasus Binomo Rudiyanto Pei"
[Gambas:Video 20detik]

(ang/ang)

Hide Ads