OVO Setop Paylater, Ini Bedanya dengan Kartu Kredit

OVO Setop Paylater, Ini Bedanya dengan Kartu Kredit

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 22 Sep 2020 06:30 WIB
ovo
Foto: Rachmatunnisa/detikINET
Jakarta -

Dua perusahaan dompet digital mulai memperketat layanan paylater-nya dengan alasan pandemi. Bahkan ada yang menghentikan sementara fitur itu di salah satu e-commerce.

Padahal layanan paylater ini sebelum pandemi semakin ngetren. Hampir semua perusahaan dompet digital mengembangkan layanan ini. Para dompet digital mulai mengeluarkan fitur paylater ini rata-rata pada 2019 lalu, mulai dari OVO, Traveloka, Gopay, hingga Shopee.

Namun kini para dompet digital itu mulai memperketat layanan paylater-nya. Menurut penelusuran detikcom ada dua dompet digital yang melakukan hal itu yakni OVO dan Shopee.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk Shopee sendiri melakukan penyesuaian layanan paylater-nya dengan cara menurunkan limit kredit. Salah satu pengguna Shopee yang enggan disebutkan namanya tiba-tiba kaget, limit akun Shopee paylater-nya biasanya mencapai Rp 2 juta tiba-tiba hanya tinggal Rp 180 ribu.

Ketika dikonfirmasi ke customer service Shopee, ternyata turunnya limit itu bukan karena sudah digunakan melainkan karena pihak Shopee menurunkan limitnya. Tak hanya itu, limit Rp 180 ribu itu juga tidak bisa digunakan sebelum dia melunasi cicilan sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Pihak Shopee beralasan penyesuaian limit paylater tersebut dilakukan juga untuk memastikan layanan itu tetap bisa tersedia selama masa pandemi COVID-19. Namun di saat yang sama Shopee juga mengeluarkan layanan Shopee Pinjam. Layanan ini bedanya dengan paylater bisa pinjaman tunai dan masuk ke rekening pengguna.

Sedangkan OVO diketahui telah membekukan sementara waktu layanan paylater-nya di Tokopedia. Menurut info umum di aplikasi Tokopedia diinformasikan bahwa hal itu dilakukan karena pandemi.

"Hal ini dikarenakan adanya pandemi virus corona yang membuat perekonomian di Indonesia menjadi menurun. Namun, jangan khawatir kami akan tetap berusaha memaksimalkan pelayanan kami untuk seluruh pelanggan setia Tokopedia," bunyi pengumuman tersebut.

Lanjut ke halaman berikutnya>>>

Selain itu di aplikasi OVO sendiri ada pengumuman pembayaran tagihan OVO paylater harus dilakukan secara penuh mulai 27 April 2020 yang lalu. Sekali lagi, alasannya karena pandemi COVID-19.

"Mengingat keadaan Indonesia yang saat ini dalam menghadapi pandemi COVID-19, dengan berat hati mulai tanggal 27 April 2020 pembayaran tagihan OVO paylater di aplikasi OVO akan dilakukan secara penuh sesuai dengan jumlah tagihan di bulan berjalan agar kamu tetap dapat menggunakan fasilitas OVO paylater kamu," tulis OVO.

Head of Public Relations OVO Sinta Setyaningsih mengatakan fitur paylater sebenarnya menjadi tren yang diminati milenial. Fitur itu untuk memfasilitasi lebih banyak penggunaan di e-commerce, terutama selama masa pandemi. OVO paylater itu sejatinya terus tumbuh. Pihak OVO pun terus mengembangkan layanan tersebut.

Terkait kebijakan pengetatan dan penyetopan layanan paylater di Tokopedia, Sinta mengaku tak bisa menjelaskan secara detail. Sebab fitur paylater juga tengah dikembangkan.

"Seiring dengan pertumbuhan dan pengembangan layanan PayLater, untuk sekarang ini kami belum dapat menginformasikan secara detil mengenai kebijakan tersebut karena kami juga masih dalam tahap pengembangan pada layanan ini demi menghadirkan layanan PayLater yang lebih komprehensif," ujarnya kepada detikcom, Senin (21/9/2020).

"Saat ini kami tengah mengevaluasi metode pencairan pinjaman dan pembayaran guna melindungi pengguna kami dan menawarkan opsi pembayaran kembali, agar ke depannya semakin banyak pengguna yang dapat merasakan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi dengan OVO," tambahnya.

Sinta mengakui OVO juga tengah melakukan berbagai upaya untuk beradaptasi dengan situasi pandemi COVID-19 yang tengah mengguncang perekonomian Indonesia. Oleh karena itu pihaknya juga terus melakukan komunikasi dengan pihak regulator dan pemerintah.

"OVO telah membentuk gugus tugas di dalam perusahaan untuk memastikan kami memiliki strategi yang tepat dalam kondisi ekonomi baru, melakukan relokasi sumber daya kami dan terus-menerus meninjau kembali strategi kami untuk menjangkau pasar secara lebih baik," tuturnya.

Baca di halaman selanjutnya untuk mengetahui bedanya paylater dengan kartu kredit>>>

Pada dasarnya fungsi paylater hampir sama dengan kartu kredit yang sama-sama memiliki limit. Pengguna bisa memanfaatkan layanan ini untuk berbelanja lalu bayarnya nanti sesuai jadwal. Ada yang bisa dilunasi langsung pada saat tanggal ditetapkan tanpa kena bunga, ada juga yang bisa dicicil dengan pengenaan bunga.

Namun ada beberapa perbedaan dari paylater dengan kartu kredit. Perbedaan yang paling utama tentunya adalah penggunaan teknologinya di masing-masing sistem pembayaran tersebut. Paylater menerapkan layanan full digital, sementara kartu kredit masih menggunakan fisik.

Perbedaan lainnya dari sisi persyaratan, paylater jauh lebih mudah ketimbang kartu kredit. Untuk kartu kredit nasabah harus melalui beberapa proses manual, seperti mengisi beberapa dokumen seperti form data diri dan lain sebagainya.

Kemudian ketika sudah diajukan, pihak bank melakukan proses survei. Biasa dalam proses ini pihak bank menghubungi beberapa pihak yang dicantumkan dalam data nasabahnya. Tujuannya untuk memastikan kebenaran data tersebut. Kartu kredit juga biasanya melalui proses BI checking.

Sementara paylater pengisian data dokumen full dilakukan secara online, termasuk foto diri dan kartu identitas. Namun pihak dompet digital tidak melakukan survei. Proses jauh lebih longgar.

Kemudian dari sisi penggunaannya, biasanya limit awal paylater jauh lebih sedikit dibandingkan kartu kredit. Namun untuk limit paylater akan berangsur naik jika penggunanya disiplin dalam pembayaran dan catatan riwayat transaksinya dianggap baik.

Lalu dari sisi penggunaan, kartu kredit jauh lebih luas, karena bisa digunakan untuk transaksi secara offline dan online. Merchant-nya juga sangat banyak, baik untuk belanja pakaian, makan di restoran, hingga belanja kebutuhan sehari-hari.

Sementara untuk paylater hanya biasanya lebih terbatas ruang penggunaannya. Seperti misalnya OVO yang fitur layanan paylater-nya hanya bisa digunakan di satu e-commerce yakni Tokopedia. Meskipun saat ini layanan OVO paylater di Tokopedia sedang dibekukan. Kemudian Shopee paylater yang tentunya hanya bisa digunakan di Shopee.

Intinya paylater dan kartu kredit adalah alat ganti pembayaran untuk belanja. Berbeda dengan fasilitas pinjaman seperti KTA ataupun pinjaman online, paylater dan kartu kredit tidak bisa dicairkan secara tunai.


Hide Ads