Harganya Naik Terus, Bitcoin Bisa Runtuhkan Kekuasaan Dolar AS?

Harganya Naik Terus, Bitcoin Bisa Runtuhkan Kekuasaan Dolar AS?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Rabu, 10 Feb 2021 11:33 WIB
Bitcoin Melambung Di Atas 20 Ribu Dolar, Bakal Jadi Incaran Investor Awam?
Ilustrasi/Foto: DW (News)
Jakarta -

Harga bitcoin semakin menggila. Pada perdagangan semalam, harga bitcoin tembus lebih dari US$ 48.000 atau lebih dari Rp 671 juta. Seiringan dengan itu, dolar Amerika Serikat (AS) melemah karena adanya penurunan pada indeks hingga 0,6%.

Harga bitcoin memang terus melonjak sepekan terakhir ini, yang salah satunya dipicu oleh aksi Tesla Inc berinvestasi sebesar US$ 1,5 miliar atau setara Rp 21 triliun pada mata uang kripto, dan akan menerima pembayaran menggunakan mata uang kripto untuk transaksi mobil-mobilnya.

"Karena semakin banyak perusahaan mulai menerima bitcoin, ini hanya akan menyebabkan peningkatan lebih lanjut dalam permintaan di pasar yang pasokannya terbatas," kata Analis ThinkMarket Fawad Razaqzada seperti dilansir CNN, Rabu (10/20/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan harga yang terus naik, dan juga permintaan yang diramal semakin tinggi, apakah bitcoin dapat mengalahkan keperkasaan dolar sebagai mata uang cadangan nomor satu di dunia selama ini?

Menjawab hal itu, Global Head of FX dari Jefferies Brad Bechtel mengatakan, bitcoin adalah aset alternatif bagi para investor, tetapi bukanlah aset utama.

ADVERTISEMENT

"Bitcoin menjadi aset alternatif, sehingga tidak berkorelasi dengan hal lain di pasar," kata Bechtel.

Ia mengatakan, bitcoin memang sangat menarik, tapi hanyalah sebatas tambahan pada portofolio investor.

Meski cukup bullish dan prospeknya sangat panjang, ia menyarankan agar investor tidak menghabiskan seluruh uangnya untuk bitcoin.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Simak juga Video: Membaca Dampak yang Timbul Usai Elon Musk Investasi ke Bitcoin

[Gambas:Video 20detik]



Pasalnya, dolar AS masih memegang kendali sebagai mata uang cadangan dunia. Artinya perusahaan, negara, dan bank sentral menyimpannya di rekening mereka. Dolar AS juga merupakan mata uang yang paling banyak digunakan dalam transaksi di seluruh dunia.

Tentu, euro dan yuan China telah menjadi lebih populer dalam beberapa tahun terakhir dan cryptocurrency telah muncul. Tapi untuk saat ini, tidak ada yang bisa mengalahkan status dolar.

Bitcoin telah melonjak lebih dari 30% hanya selama bulan Februari 2021. Namun, menurut Kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex Marc Chandler mengatakan, kondisi itu justru yang dihindari oleh investor cadangan.

Investor cadangan seperti bank sentral tidak mencari keuntungan terbesar, tetapi mencari investasi yang menjaga nilai. Sedangkan, volatilitas bitcoin mungkin berkurang saat pasar mata uang kripto jatuh.

Selain itu, Chandler mengatakan, bitcoin bukanlah mata uang, sehingga tak bisa dijadikan sebagai mata uang cadangan dunia.

"Mata uang kripto tidak memenuhi definisi ekonom tentang uang: alat pertukaran, penyimpan nilai, dan unit akun," katanya.


Hide Ads