Fakta-fakta di Balik Anjloknya Harga Bitcoin

Fakta-fakta di Balik Anjloknya Harga Bitcoin

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 23 Feb 2021 20:00 WIB
Ilustrasi Uang Digital Bitcoin
Foto: (M Fakhry/detikcom)
Jakarta -

Euforia kenaikan harga Bitcoin akhirnya terhenti setelah pada awal pekan ini mengalami penurunan. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya aksi jual para investor yang selama ini berkecimpung pada uang digital ini.

Penurunan harga juga terjadi pada uang digital lainnya, yaitu Ethereum yang belakangan ini pergerakannya selalu meningkat. Bahkan ada yang menyebut, ke depannya Ethereum salah satu saingan Bitcoin.

Namun begitu, uang kripto terpopuler di dunia ini juga dinilai telah memberikan banyak untung kepada investornya. Simak fakta-fakta di sini:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Bitcoin Anjlok

Setelah mencetak rekor terus menerus, harga Bitcoin akhirnya jatuh. Harga uang kripto yang paling populer ini turun 8% ke level US$ 53.000 per keping atau setara Rp 742 juta (Kurs Rp 14.000).

ADVERTISEMENT

Penurunan harga ini pun menjadi rekor terburuk dalam rekam jejak harga Bitcoin dalam sebulan terakhir. Sebelumnya, Bitcoin sempat turun 7,5% ke US$ 53.177.

Mengutip Reuters, Senin (22/2/2021), harga Bitcoin sedang berada di puncak tertinggi yaitu US$ 58.254 per keping pada pekan kemarin. Hal tersebut juga memberikan keuntungan hampir 100% bagi para investornya. Kapitalisasi pasarnya tumbuh menjadi US$ 1 triliun.

"Aksi jual pada minggu ini adalah pelonggaran atas kegembiraan pada pekan lalu, serta pelepasan penjualan yang sangat dibutuhkan," kata Ross Middleton, salah satu pendiri DeversiFi.

2. Ethereum Anjlok

Selain Bitcoin, mata uang digital lainnya yaitu Ethereum pun ikutan turun. Uang kripto pesaing Bitcoin ini turun 8,7% ke level US$ 1.765.

Perlu diketahui, melonjaknya harga Bitcoin yang lebih dari US$ 50.000 menandakan bahwa uang digital terpopuler di dunia ini mulai diterima oleh kalangan investor dan perusahaan jumbo dunia, seperti Tesla Inc, Mastercard Inc hingga BNY Mellon.

Lonjakan harga Bitcoin juga kadang-kadang dipicu oleh Bos Tesla, Elon Musk yang biasanya mencuit di akun Twitter pribadinya.

"Kami cenderung berpikir bahwa ada peluang bagus untuk minggu depan dan koreksi kecil datang dari sini, meskipun itu tidak banyak berpengaruh pada prospek jangka menengah yang membosankan," kata Joseph Edwards seorang pialang cryptocurrency di London dari Enigma Securities.

Tonton juga Video: Membaca Dampak yang Timbul Usai Elon Musk Investasi ke Bitcoin

[Gambas:Video 20detik]



3. Elon Musk Untung

Tesla diramal atau diprediksi mendapat untung senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (kurs Rp 14.000/US$) dari Bitcoin. Hal ini diungkapkan Dan Ives, seorang analis ekuitas di Wedbush Securities.

Dia mengatakan, prediksi keuntungan perusahaan milik Elon Musk melihat dari pergerakan bitcoin yang belakangan ini meningkat signifikan.

"Berdasarkan perhitungan kami, kami memperkirakan bahwa Tesla sejauh ini telah menghasilkan keuntungan sekitar US$ 1 miliar selama sebulan terakhir dari investasi bitcoinnya," tulis Ives dalam sebuah catatan yang diterbitkan Sabtu.

"Perusahaan berada di jalur untuk menghasilkan keuntungan lebih banyak dari investasi bitcoin daripada keuntungan dari menjual EV-nya di seluruh tahun 2020," tambahnya seperti yang dikutip dari Market Business Insider.


Hide Ads