Saat ini masyarakat diberikan berbagai pilihan untuk mengembangkan keuangan. Salah satunya yang sedang ramai adalah trading aset kripto dan emas. Aset kripto seperti Bitcoin dan emas memiliki kesamaan yakni jumlah yang terbatas, sehingga jika persediaannya habis, keberadaannya akan sangat langka, dan dapat menjadi keuntungan bagi mereka yang sudah memiliki aset tersebut.
"Berbeda dengan emas yang memiliki likuiditas besar yang dapat diakses di seluruh dunia, tidak semua aset kripto memiliki tingkat likuiditas yang sama. Sehingga sangat penting untuk memastikan ada pasar untuk membeli dan menjual aset dengan range harga yang baik dan transparan. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan mendasar mengenai trading bagi masyarakat yang ingin menjadikannya sebagai salah satu cara untuk mengembangkan portofolio investasi pribadinya," ujar Research & Development Manager ICDX, Jericho Biere dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/8/2021).
Hingga Juli lalu, perdagangan aset kripto di Indonesia sudah mencapai Rp370 triliun dengan pelanggan yang mencapai 6,4 juta. Sementara itu, secara keseluruhan kapitalisasi pasar aset kripto global saat ini menyentuh USD1,56 triliun. Sebagai aset safe-haven, nilai kapitalisasi pasar emas diperkirakan sekitar USD10 triliun secara global dan diutilisasikan untuk berbagai transaksi secara fisik sampai berjangka. Dari besarnya jumlah pelanggan aset kripto dan adopsi masyarakat terhadap emas di Indonesia tersebut, tidak sedikit yang hanya sekadar mengikuti tren tanpa memahami cara trading yang baik dan benar. Padahal berbeda dengan investasi yang fokusnya adalah waktu dengan tempo jangka panjang, sedangkan trading adalah transaksi jangka pendek. Dengan demikian strategi, prinsip, serta tindakannya pun berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui saat memulai trading:
Membuat rencana trading
Trading plan mencakup aturan yang mengatur entry dan exit seorang trader dari market, serta strategi manajemen keuangan untuk setiap transaksi. Buat rencana trading sesuai dengan keadaan finansial dan kemampuan trading yang dimiliki. Misalnya, untuk trading emas derivatif, trader dapat menguji rencana trading terlebih dahulu dengan menggunakan akun demo. Jika hasilnya bagus, maka trading plan tersebut dapat diterapkan pada real account.
Mulai dengan modal kecil
Sebagai pemula, ada baiknya untuk menguasai teknik analisis pasar dengan memulai menggunakan modal yang kecil terlebih dahulu. Meskipun keuntungan awal yang diperoleh relatif kecil, namun dengan menetapkan konsistensi profit, maka pada akhirnya keuntungan kumulatif yang diperoleh bisa menjadi besar.
Analisis pasar
Selain bersifat jangka pendek, trading juga sangat kompetitif. Pergerakan pasar yang cepat juga berarti peluang keuntungan juga cepat datang dan pergi. Ketelitian dalam memprediksi pasar juga menjadi kunci keuntungan trading. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti berita keuangan dari market terkait. Misalnya hasil rapat Bank Sentral AS The Fed yang menjadi penentu kebijakan suku bunga USD untuk mengetahui pergerakan harga emas.
Sementara untuk aset kripto, yang perlu diperhatikan adalah perusahaan pengembang dan tokoh di belakang koin yang dipilih. Seperti prospek perusahaan, portofolio pembuat koin, proyek-proyek perusahaan di tahun-tahun mendatang, dan efisiensi proyek-proyek tersebut dalam menambahkan nilai ekonomi. Hal-hal ini akan mempengaruhi sikap pasar terhadap koin tersebut.
Mengelola risiko
Terakhir yang juga perlu diperhatikan saat trading adalah manajemen risiko. Sama seperti investasi, trading juga memiliki potensi rugi. Selain diversifikasi produk, gunakan stop loss untuk mengelola risiko. Stop loss adalah besaran atau batas kerugian yang dapat ditolerir dan telah ditetapkan di awal trading. Batas kerugian tersebut dapat dalam bentuk nominal uang atau persentase. Tentukan stop loss sesuai dengan kemampuan finansial yang dimiliki agar jika mengalami kerugian tidak berdampak pada kelangsungan hidup sehari-hari.