Apa Harapan Kripto 'Made in Indonesia' ke Pemerintah?

Apa Harapan Kripto 'Made in Indonesia' ke Pemerintah?

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 04 Nov 2021 13:08 WIB
Jakarta -

Perkembangan industri kripto di tanah air begitu luar biasa. Bahkan kini marak muncul token atau koin kripto buatan asli orang Indonesia. Salah satnya adalah token kripto Indonesia Digital Cooperatives (IDM Co-op).

CEO IDM Co-op MC Basyar berharap stakeholder dari industri kripto tanah air bisa berpihak pada koin lokal.

"Jadi kalau dari aku si harapannya bagaimana keberpihakan terhadap koin lokal itu benar-benar ada," ucapnya dalam acara d'Mentor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Basyar menerangkan, secara sederhana IDM memang menargetkan bisa berkembang secara global dan ujungnya bisa membiayai super apps.

Namun untuk saat ini pihaknya akan lebih fokus bagaimana token IDM bisa diterima di negeri sendiri. Tujuannya agar uang yang berputar di aset kripto lokal ini tetap ada di dalam Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Ini mengenai permintaan banyaknya komunitas, ayo dong produk lokal ini dibelinya di lokal dulu sebelum ke luar. Supaya uangnya orang Indonesia ada di dalam Indonesia. Bahkan uangnya asing adanya di Indonesia," tuturnya.

Basyar mengaku, IDM sudah mendapatkan beberapa penawaran dari platform trading atau exchange kripto global seperti Hotbit dan Coinsbit. Bahkan IDM sudah lolo audit dari CertiK yang merupakan auditor ternama global untuk menguji smart contract dari token atau koin kripto.

"Tapi aku tetap tunggu, aku berharap ada keberpihakan dari exchanger di Indonesia untuk cobalah produk-produk lokal ini dilihat, diperhatikan, karena biar bagaimanapun developer jatuhnya produsen," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama Profesional Blockchain, Patria Abditiar mengatakan, secara pribadi dirinya menerima dengan munculnya kripto lokal. Namun dia berharap koin lokal yang muncul benar-benar digarap dengan serius sesuai tujuan pengembangannya dan bisa melebar ke pasar global.

"Terkait koin lokal saya sendiri secara personal tidak punya opini terlalu kuat. Dari 2017 sampai sekarang orang Indonesia yang berusaha membangun koin lokal untuk bangun UMKM dan sebagainya. Tapi sampai sekarang belum ada project yang benar-benar real bisa dipakai. Saya welcome, cuma mungkin bisa dikembangan lebih besar lagi sampai ke dunia," tuturnya.

Sementara Ketua Umum Asosiasi Perdagangan Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda menjelaskan, pada dasarnya munculnya tokenisasi tujuannya adalah menciptakan ekosistem baru yang bisa memecahkan masalah yang ada.

"Jadi bukan membuat token atau kripto yang menimbulkan masalah. Kalau lihat Bitcoin awal dibuat, lalu Ethereum itu kan sebenarnaya mereka ingin menyelesaikan masalah yang ada, tidak tergantung pada centralize party," tuturnya.

Namun hal itu bukan berarti dengan semakin banyaknya token atau kripto yang lahir menunjukkan hal yang positif. Sebab menurut Teguh tidak semua kripto yang lahir bisa membuktikan tujuan awalnya, bahwa token tersebut bisa bermanfaat bagi komunitas itu sendiri.

"Koin lokal itu saya bisa dibilang banyak, tapi nilai dari ekonominya itu yang masih harus dikaji terus. Kalau kita ngomongin untuk membuat sebuah token itu setengah jam jadi. Tapi kemudian apakah nilai ekonomi dari token itu ada apa tidak, itu akan tergantung pada pembuktian di komunitas itu tadi," tambahnya.


Hide Ads