Di sisi lain, Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gadjah Mada, John E. Junarsin menjelaskan bahwa kesadaran untuk berinvestasi merupakan faktor yang penting agar masyarakat dapat memiliki masa depan keuangan yang lebih baik. "Harapan dan fakta yang tengah terjadi di masyarakat masih berbanding terbalik. Banyak yang memimpikan financial freedom secepat mungkin, namun pada kenyataannya dapat kita lihat bahwa masih banyak yang menunda masa pensiun mereka, bahkan tidak sedikit yang terpaksa kembali bekerja. Salah satu penyebab terbesarnya adalah telat atau bahkan tidak pernah sama sekali menabung dan berinvestasi."
Mulai berinvestasi sejak dini sudah menjadi suatu hal yang krusial, namun perlu disertai dengan pemahaman dan pertimbangan yang matang. Penting bagi masyarakat untuk memastikan legalitas penyedia layanan investasi yang diikuti guna menghindari penipuan serta terjadinya kerugian finansial.
"Musuh kita bukanlah kompetitor yang menawarkan layanan serupa di pasar, melainkan para pelaku investasi bodong yang jelas-jelas menggunakan beragam cara yang tidak tepat dan merugikan. Marilah kita jadikan Bulan Inklusi Keuangan 2021 sebagai momentum untuk membangun ekosistem layanan jasa keuangan yang aman, nyaman, inklusif dan bertanggung jawab," tutup William.
(acd/fdl)