DANA Klaim Siap Jadi Pionir Terapkan Sistem Pembayaran SNAP di 2022

DANA Klaim Siap Jadi Pionir Terapkan Sistem Pembayaran SNAP di 2022

Atta Kharisma - detikFinance
Rabu, 22 Des 2021 15:28 WIB
DANA
Foto: Dok. DANA
Jakarta -

Bank Indonesia melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 mencanangkan Standar Nasional Open API (SNAP). Merespons hal tersebut, dompet digital DANA siap mendukung dan menjadi pionir penerapan SNAP tersebut.

CEO dan Co-Founder DANA, VInce Iswara mengatakan DANA tidak hanya memandang SNAP sebagai sistem pembayaran yang efisien, efektif, dan aman bagi masyarakat, tapi juga membuka peluang kolaborasi yang lebih luas bagi industri guna meningkatkan inklusi keuangan. Hal ini ia sampaikan dalam acara DANA Connect bertema "Digital Payment Outlook 2022: Connectivity for Inclusivity Through an Open API" yang digelar secara virtual.

"DANA menjadi salah satu anggota dalam Working Group Nasional Open API, yang mana DANA terlibat aktif dalam perumusan pedoman teknis dan tata kelola Open API. Oleh karena itu, DANA merupakan first mover yang akan menerapkan SNAP bersama dengan first movers lainnya pada Juni 2022. Ini adalah bentuk dukungan kami untuk menciptakan sistem pembayaran yang efisien, efektif, aman dan andal sebagaimana digariskan BI lewat peluncuran SNAP," terangnya dalam keterangan tertulis, Rabu (22/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vince memaparkan SNAP merupakan satu dari fitur pembayaran yang diimplementasikan oleh DANA.

"Sebelumnya, DANA juga udah mengimplementasikan fitur QRIS baik untuk MPM (merchant presented mode), CPM (customer presented mode), TTM (tanpa tatap muka), TTS (transfer, Tarik, setor) dan Cross Border," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Vince menambahkan lewat penerapan standar keamanan praktik layanan Open API yang merata dan lebih andal, DANA telah memberikan dampak dalam memperluas akses layanan keuangan dan meningkatkan keamanan nasabah.

"DANA telah menyusun strategi dan timeline integrasi dengan sejumlah pihak untuk implementasi SNAP di 2022, di antaranya dengan BRI, BCA dan Bukalapak. Dengan menerapkan standar keamanan praktik layanan Open API yang telah merata serta sistem yang lebih andal, secara jangka panjang DANA turut memberikan dampak dalam memperluas akses layanan keuangan, mengintegrasikan berbagai layanan perbankan, memudahkan pengelolaan keuangan, dan meningkatkan keamanan nasabah." jelasnya.

BI meluncurkan SNAP sebagai standar nasional untuk menyeragamkan bahasa, protokol, instruksi dan lain sebagainya yang memfasilitasi interkoneksi antar aplikasi sehingga mampu mendorong percepatan pelaku sistem pembayaran dalam melakukan kerja sama digital dan mampu menekan biaya transaksi konsumen.

SNAP akan mendorong integrasi, interkoneksi, dan interoperabilitas, sehingga meningkatkan efisiensi sekaligus interlinkage antara penyedia jasa pembayaran (PJP) bank dan PJP non-bank, maupun pelaku ekonomi digital lainnya.

Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Novyanto mengatakan kerangka kebijakan sistem pembayaran BI dibangun atas tiga pilar. Pertama, kebijakan harus mengarahkan pada industri sistem pembayaran yang sehat, kompetitif, dan inovatif.

Kedua, harus berlandaskan praktik pasar yang sehat, efisien, dan wajar dalam penyelenggaraan jasa sistem pembayaran. Ketiga, harus menjamin adanya integrasi, interkoneksi, dan interoperabilitas secara aman dan andal dalam konteks penyelenggaraan infrastruktur. Open API (application programming interface) Pembayaran menjadi bagian penting dalam mewujudkan tiga pilar sistem pembayaran tersebut.

DANA Foto: Dok. DANA

"Implementasi SNAP dapat mengurangi fragmentasi industri dan mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan, mendorong interlinkage antara PJP bank, PJP non-bank, dan non PJP, serta meningkatkan efisiensi sistem pembayaran. Dari sisi konsumen, implementasi SNAP memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi, meningkatkan opsi produk layanan berbasis customer experience, dan membuat biaya transaksi menjadi lebih terjangkau," tutur Novyanto.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

Standarisasi Open API Pertama di Indonesia

Sementara itu, Head of Product and Technology Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Tata Martadinata menerangkan Open API bukan sesuatu yang baru di Indonesia dan sudah diimplementasikan oleh banyak pihak baik bank maupun non-bank. Namun, belum ada standardisasi Open API mengingat fitur transaksi selalu berkembang mengikuti kebutuhan industri sistem pembayaran.

Tantangan berikutnya dalam implementasi SNAP adalah penggunaan standar keamanan yang beragam dan belum merata antar penyedia jasa pembayaran. Selain itu, perlu juga disiapkan mitigasi kejahatan siber terkait dengan penerapan Open API. Dari sisi perlindungan konsumen, diperlukan pengelolaan data yang baik karena model kerjasama bisnis yang terus berkembang melibatkan banyak pihak yakni penyedia API dan end user.

"Standardisasi Open API dikelompokan menjadi 22 fitur, yang mana terdiri dari 5 fitur dasar meliputi registrasi, informasi saldo, riwayat transaksi, transfer kredit, dan transfer debit. Terlepas dari tantangan yang dihadapi, standardisasi open API sangat diperlukan karena akan mendorong interkoneksi, interoperabilitas, dan kompatibilitas penyelenggara open API pembayaran, sehingga meningkatkan efisiensi," paparnya.

Tata menambahkan implementasi SNAP memberikan keuntungan lebih baik bagi pelaku industri maupun konsumen.

Implementasi SNAP juga memperluas kesempatan pelaku industri untuk bekerja sama dan mendorong potensi inovasi produk serta layanan yang consumer centric. Sementara bagi konsumen, bisa menjadi alternatif sarana pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan andal sesuai preferensi konsumen terhadap layanan keuangan digital," ujarnya.

Head of Engineering Bukalapak, Hafiz Arraja menerangkan SNAP bisa memberikan 'a fair economy' bagi masyarakat yang menginginkannya. Ia juga mengatakan SNAP menawarkan kemudahan dalam menciptakan teknologi dan infrastruktur guna mencapai inklusi finansial.

"Masyarakat yang menginginkan a fair economy bisa mendapatkannya dengan adanya SNAP. Di Bukalapak, yang mengusung misi "a fair economy for all", kami menghadapi tantangan terkait teknologi yang tidak murah, mudah dan cepat, lalu masalah infrastruktur dan yang terakhir adalah inklusi keuangan. SNAP merupakan semacam kombinasi antara teknologi dan infrastruktur. SNAP memberikan kemudahan untuk menciptakan teknologi dan infrastruktur yang tidak terjangkau ini guna mencapai inklusi finansial," jelasnya.

Senada dengan Vince, Vice President Application Management and Operation Division BRI Fajar Ujian Sudrajat juga menyatakan kesiapan BRI untuk mengimplementasikan SNAP.

"Secara strategi untuk Open API, BRI memiliki brand yaitu BRI API yang mungkin akan berimplikasi cukup besar untuk mengikuti SNAP sehingga konektivitas ke para pihak menjadi lebih cepat. Security, privacy, dan reliability menjadi faktor kunci tantangan dalam era open banking," pungkasnya.


Hide Ads