International Monetary Fund (IMF) sedang menyoroti cryptocurrency. Mata uang digital itu dinilai berkembang dengan sangat cepat namun tak diimbangi dengan regulasi yang ada.
Berdasarkan data IMF, nilai pasar total dari semua aset kripto melampaui US$ 2 triliun pada September ini. Angka ini melesat 10 kali lebih tinggi dibandingkan awal 2020.
Wakil kepala divisi di IMF Evan Papageorgiou mengatakan banyak orang dan lembaga keuangan yang memperdagangkan aset krito, namun mereka dinilai kurang tata kelola, dan antisipasi risiko yang kuat dalam pelaksanaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, IMF mengatakan konsumen memiliki resiko yang cukup tinggi terhadap aset ini. Dengan regulasi yang minim, aset kripto punya celah data yang bisa diterobos, dan berpotensi besar sebagai wadah pencucian uang.
Selain itu soal keamanan data, IMF juga memberikan alasan lain mengapa aset kripto perlu diwaspadai.
Influencer kripto
Regulator keuangan Inggris, FCA, telah memperingatkan tentang hubungan antara media sosial dan investasi kripto. Ada banyak influencer yang hanya mempompom koin gorengan.
"Influencer media sosial secara rutin dibayar oleh scammers untuk membantu mereka memompa dan membuang token baru. Beberapa influencer mempromosikan koin yang ternyata tidak ada sama sekali," Charles Randell, ketua FCA.
Kim Kardashian, seorang selebriti dengan lebih dari 200 juta pengikut Instagram, dibayar untuk mengiklankan token kripto di akunnya awal tahun ini. Kritikus menyoroti Kim Kardashian yang mempromosikan ethereummax, namun tak begitu paham soal prospek koin tersebut ke depannya.
Lanjut halaman berikutnya.
Standardisasi
IMF menilai pembuat kebijakan perlu mensosialisasikan kepada orang-orang risiko bermain kripto. Sebab, harga kripto dapat berfluktuasi secara liar hanya dalam satu hari perdagangan.
Masalah lainnya adalah, saat ini banyak kaum milenial yang tertarik dan terjun ke aset kripto, namun bukan menggunakan uang dingin. Banyak dari anak muda bermain kripto dengan modal pinjaman atau bahkan kartu kredit.
Data yang diterbitkan oleh FCA pada bulan Juni menunjukkan sekitar 2,3 juta orang di Inggris memegang cryptocurrency. Sebanyak 14% dari mereka menggunakan kredit untuk membelinya dan 12% dari mereka berpikir bahwa mereka akan dilindungi oleh FCA jika terjadi kesalahan. Namun FCA mengatakan tidak akan melindungi mereka.
Baca juga: Ini Dia 5 'Bandar' Bitcoin Terbesar di Dunia |
Sebuah jajak pendapat terhadap 1.000 orang dewasa Inggris berusia antara 18 dan 29 menunjukkan pada bulan Juli, 27% dari mereka menggunakan kartu kredit untuk berinvestasi dalam meme crypto dogecoin, 17% menggunakan pinjaman pelajar, dan 12% mengatakan mereka menggunakan jenis pinjaman lain.
Menurut IMF, pemerintah harus bekerja untuk memiliki aturan umum secara global, meningkatkan pengawasan lintas batas dan karena ini adalah bidang baru, mendorong standarisasi data.
"Waktu sangat penting, dan tindakan harus tegas, cepat dan terkoordinasi dengan baik secara global untuk memungkinkan manfaat mengalir tetapi, pada saat yang sama, juga mengatasi kerentanan," kata IMF Oktober lalu.
(fdl/ara)