Titik puncak kejayaan kripto seperti Bitcoin cs sudah selesai. Mata uang digital ini dinilai menjadi celah di pasar keuangan.
Dewan Stabilitas Keuangan (Financial Stability Board/FSB) menjelaskan bahwa perkembangan uang kripto yang cepat juga bisa menjadi ancaman kestabilan keuangan global.
"Risiko stabilitas keuangan dapat meningkat dengan cepat," kata FSB dikutip dari CNN, Senin (21/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keterangan tersebut muncul dari laporan bank dan meningkatnya pemain pasar yang menggunakan mata uang kripto, terlepas dari voaltilitasnya. Pada Kamis (17/2) lalu, harga Bitcoin jatuh hampir 8% karena aksi jual.
Selain itu, Sequoia Capital yang merupakan perusahaan modal ventura sedang meningkatkan bisnis kriptonya dengan dana US$ 500-600 juta atau Rp 7,1-8,5 triliun (kurs 14.300).
Perusahaan besar ventura itu juga mengatakan akan mengutamakan token likuid dan aset digital di kemudian hari.Ditambah lagi, pada 2021 nilai pasar aset kripto sempat naik hingga tiga kali lipat dibandingkan pasar saham global.
Melihat hal ini, FSB memberikan peringatan bahwa adanya pemain besar membuat perubahan yang signifikan di pasar kripto dan memicu peristiwa yang tidak terduga.
(ara/ara)