3 Fakta Soal Fahrenheit Si Robot Trading Bodong Rugikan Investor Rp 5 T

3 Fakta Soal Fahrenheit Si Robot Trading Bodong Rugikan Investor Rp 5 T

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 17 Mar 2022 08:30 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5% ke level 4.891. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham siang ini.
Ilustrasi Robot Trading (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Modus investasi bodong robot trading kembali bikin heboh. Kali ini aplikasi bernama Fahrenheit jadi sorotan publik, aplikasi ini diduga telah membuat rugi investornya hingga Rp 5 triliun.

Kasus ini terkuak dari laporan investor yang jadi korban Fahrenheit ke Polda Bali. Polisi juga menyatakan akan menyelidiki laporan dugaan penipuan investasi online dengan ratusan orang menjadi korban, yaitu robot trading Fahrenheit, di wilayah Bali.

"Laporan belum saya terima, tapi kami akan tindak lanjuti dan selidiki terkait dengan laporan tersebut," kata Direskrimsus Polda Bali Kombes Hendri Fiuser, seperti dilansir Antara, Selasa (15/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti apa kisahnya? Berikut ini poin-poin fakta soal Fahrenheit yang bikin heboh.

1. Diduga Penipuan dan Bikin Rugi Rp 5 T

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni melalui akun Instagramnya sudah mengunggah soal dugaan penipuan yang nilainya mencapai Rp 5 triliun. Dia meminta pihak kepolisian tidak takut mengejar pelaku pemain perdagangan ilegal siapa pun itu. Politikus Partai NasDem ini meminta polisi tegak lurus.

ADVERTISEMENT

"Adaaaa lagi lebih sadiss... entah bener entah engga. (apa bener sampe 5 T) wassalam ini kl sampe bener..," tulis akun @ahmadsahroni88, Sabtu, 12 Maret 2022.

Salah satu korban dugaan penipuan investasi bernama Murni Wyati mengatakan diperkirakan ada 700 orang yang diduga menjadi korban investasi robot trading Fahrenheit. Murni menyampaikan investasi bodong itu dikelola oleh PT FSP Akademi Pro secara online.

Dia mengaku telah bergabung dengan investasi tersebut sejak Februari lalu dan mengalami kerugian pengurangan modal secara terus-menerus.

"Kami (tujuh orang) melaporkan penipuan investasi robot trading Fahrenheit yang dimanipulasi dan tidak sewajarnya. Anggota ada 700 sampai 1.000 orang, khusus di sekitar 700 dan ada paguyuban lain yang belum sampai di sini dan akan segera menyusul," jelas Murni.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Murni bercerita awalnya trading dilakukan biasa saja, keuntungan pun bisa dikeruk setiap hari. Hingga akhirnya pada 28 Januari lalu kegiatan trading disebut dihentikan dengan alasan pihak pengelola ingin mengurus izin.

Setelah itu tahu-tahu layanan robot trading yang digunakan Fahrenheit dibekukan, namun pengelola menjanjikan layanan robot trading bisa kembali dibuka per 25 Februari dan investor bisa menarik semua dananya.

"Awalnya aman-aman saja trading tiap hari profit, lalu pada tanggal 28 Januari itu diberhentikan dengan alasan mengurus perizinan. Dan dibekukan karena izinnya tidak lengkap, kemudian mereka menjanjikan 25 Februari akan trading dan bisa withdraw," papar Murni.

Sialnya, layanan robot trading tak kunjung dibuka. Hingga akhirnya di 7 Maret, layanan trading dibuka di Fahrenheit. Namun minusnya luar biasa, bahkan sampai uang para investor terkuras.

"Pada akhirnya tidak terjadi, diundur sampai 7 Maret, malamnya tiba-tiba trading lagi dan minusnya luar biasa. Yang terus-menerus tanpa stop sampai uang terkuras," kata Murni.

2. Profil Singkat Fahrenheit

Dari penelusuran detikcom, Rabu (16/3/2022), Fahrenheit sendiri diketahui adalah platform investasi berkedok robot trading kripto. Pengelola aplikasi ini adalah PT FSP Akademi Pro. Mereka mengklaim memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial inteligence/AI) yang digunakan pada pasar aset kripto.

Fahrenheit juga disebut-sebut sudah memiliki kantor operasional pertama di Gedung New Soho Capital. FSP memiliki pimpinan dengan jabatan Chief Executive Officer (CEO) bernama Hendry Susanto, aplikasi ini muncul di sekitar pertengahan tahun 2021.

detikcom sendiri sempat mencoba menelusuri website resmi Fahrenheit untuk mencari informasi tambahan soal platform robot trading kripto ini. Ada satu website paling atas pada hasil pencarian dengan keyword 'PT FSP Akademi Pro', website itu bertajuk 'Fahrenheit System Pro' dengan alamat https://fspro.id.

Namun, ketika diklik justru website itu tak bisa dibuka dan mengarah pada website provider hosting website.

Usut punya usut, ternyata PT FSP Akademi Pro sudah masuk ke dalam jajaran investasi ilegal yang dirilis Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Fahrenheit masuk dalam jajaran layanan perdagangan berjangka komoditi ilegal dan situsnya langsung diblokir oleh pemerintah.

Ada 1.222 situs web investasi bodong yang diblokir Bappebti. Dalam daftar itu nyatanya ada sekitar 20 website yang mengatasnamakan Fahrenheit dan diblokir Bappebti. Alamat website https://fspro.id yang sempat coba dibuka oleh detikcom pun masuk ke dalam daftar tersebut.

Berbagai jenis website lain yang mengatasnamakan Fahrenheit pun dicantumkan oleh Bappebti sebagai yang sudah diblokir. Misalnya https://fahrenheit.id, http://fahrenheitbot.net, https://fahrenheit-autocrypto.com, https://fahrenheitcryptorobot.com, hingga https://www.fahrenheit-indonesia.com.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

3. Soal Modus Robot Trading Fahrenheit
Menyoal robot trading yang jadi modus Fahrenheit, teknologi ini sendiri bukan sebuah robot berbentuk manusia yang duduk di depan komputer lalu menjalankan investasi. Melansir Investopedia, robot trading di forex adalah sebutan untuk sistem perdagangan algoritmik.

Robot trading ini akan menjalankan transaksi secara otomatis dengan memanfaatkan sinyal pergerakan pasar untuk menentukan apakah melakukan tindakan beli atau jual pada titik waktu tertentu. Sehingga si investor yang menggunakan robot trading tidak perlu repot memantau pasar dan memikirkan strategi beli dan jual.

Masih menurut Investopedia, sistem robot trading ini sering kali sepenuhnya otomatis dan terintegrasi dengan broker forex online.

Sementara Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menjelaskan robot trading layaknya perangkat lunak yang mengotomatisasi transaksi.

"Jadi software itu ada program strateginya yang biasa dilakukan manual dibuatkan bahasa pemrograman. Kemudian dijalankan di server platform dan software itu melakukan transaksi eksekusi beli dan jual secara mandiri," terangnya.

Ariston menjelaskan, ada beberapa jenis robot trading, ada yang beroperasi otomatis secara penuh, ada juga yang semi otomatis.

Meski begitu si pengguna robot trading ini masih memiliki kendali terhadap robot trading tersebut. Artinya pengguna bisa menghentikan atau menjalankan robot trading itu sesuai kehendaknya.

Tren robot trading yang digunakan jadi modus investasi bodong sendiri mulai marak terjadi di Indonesia sejak Agustus 2021. Kala itu Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan mengatakan robot trading sebagai modus baru investasi bodong

Plt. Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan Bappebti M Syist menjelaskan modus yang dilakukan melalui penawaran paket investasi forex berkedok penjualan robot trading. Instrumen itu ditawarkan melalui paket-paket investasi dengan menggunakan sistem member get member.

"Biasanya menawarkan investasi berkedok forex dengan menjanjikan fixed income dalam bentuk paket-paket investasi dengan mendompleng legalitas pialang berjangka yang memiliki izin usaha dari Bappebti, menjadi introducing broker (IB) dari pialang luar negeri, penawaran binary option atas kontrak komoditas seperti emas, dan kontrak mata uang," ungkap Syist.


Hide Ads