Induk perusahaan Facebook, Meta Platforms Inc (FB.O) mengurangi beberapa proyek dalam divisi Reality Labs. Divisi itu merupakan unit di pusat strategi Meta yang memproduksi produk hardware dan metaverse.
Juru Bicara Meta pun mengonfirmasi bahwa divisi itu tidak mampu menggarap beberapa proyek bahkan ada yang harus ditunda. Sayangnya, tidak dijelaskan secara rinci proyek mana yang akan ditunda atau tidak dijalankan.
Dikutip dari Reuters, Kamis (12/5/2022) Chief Technology Officer Reality Labs, Andrew Bosworth telah mengatakan, akan ada perubahan yang akan diumumkan dalam seminggu ke depan. Hal itu disampaikan kepada karyawannya dalam pertemuan mingguan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait akan ada proyek yang tidak dijalankan dan ditunda, Meta menegaskan tidak merencanakan PHK sebagai bagian dari perubahan tersebut.
Bersamaan adanya rencana pengurangan proyek tersebut, bulan lalu Meta menyampaikan kepada investor akan mengurangi anggaran pada 2022. Hal itu buntut dari penurunan pengguna Facebook awal tahun ini yang menyebabkan sahamnya anjlok.
Dalam kesempatan yang sama itu, CEO Mark Zuckerberg menyampaikan Meta berencana untuk memperlambat langkah beberapa investasi jangka panjang di bidang-bidang seperti platform bisnis, infrastruktur kecerdasan buatan, dan salah satunya juga proyek dari Reality Labs.
Diperkirakan Meta akan menurunkan total biaya 2022 menjadi antara US$ 87 miliar dan US$ 92 miliar, turun dari perkiraan sebelumnya antara US$ 90 miliar dan US$ 95 miliar.
Sebagai informasi, Meta sendiri telah banyak berinvestasi di Reality Labs, yang tumbuh dari bisnis realitas virtual Oculus dan mencakup augmented reality, kacamata pintar, perangkat panggilan video Portal, dan solusi teknologi perusahaan.
Unit ini juga membangun headset realitas campuran dengan pelacakan wajah dan mata yang disebut Project Cambria. Lanjut di halaman berikutnya.
Investasi tersebut bertujuan untuk memposisikan Meta sebagai pintu gerbang ke metaverse, alam semesta dunia digital yang imersif, berbagi, dan saling berhubungan yang menurut Zuckerberg akan menjadi penerus internet seluler.
Perusahaan mengubah nama menjadi Meta pada bulan Oktober. Hal itu untuk mencerminkan tujuan metaverse dan telah mempekerjakan secara ekstensif untuk staf Reality Labs, menambahkan lebih dari 13.000 karyawan tahun lalu dan hampir 6.000 pada kuartal pertama tahun ini.
(das/das)