Jakarta -
Januari 2022, Indonesia dihebohkan dengan viral anak muda yang memperdagangkan foto-foto selfienya di OpenSea marketplace NFT. Tak main-main foto selfienya itu laku hingga miliaran rupiah.
Dia adalah Ghozali Everyday. Ia berhasil membuat heboh media sosial dengan foto selfienya yang dijadikan Non Fungible Token (NFT) kemudian bernilai miliaran rupiah. Jumlah foto selfie yang dijual itu tidak hanya satu. Diketahui totalnya 933 koleksi, maka jika dijumlahkan NFT milik Ghozali bernilai hampir Rp 12,6 miliar.
Item yang dijajakan oleh pemilik nama asli Gustaf Al Ghozali merupakan koleksi foto selfienya yang diambil tiap hari sejak usia 18 hingga 22 tahun, dalam rentang tahun 2017 hingga 2021. Pemuda asal Solo itu menjual tiap fotonya dengan harga 0,001 ETH atau kisaran Rp 48 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto selfie Ghozali juga dibeli oleh salah satu chef ternama Indonesia yakni Arnolf Poernomo. Dalam wawancara dengan detikINET, Chef Arnold mengatakan ia membeli hampir 30 NFT Ghozali yang dijual lewat marketplace OpenSea. Saat dibeli oleh Chef Arnold, harga yang di-set oleh Ghozali untuk karyanya adalah 0,001 Ethereum atau sekitar Rp 47 ribuan.
NFT sendiri adalah token digital yang ditautkan ke sistem besar blockchain. Dengan kata lain, sebenarnya NFT itu sendiri nggak jauh beda dengan beberapa aset mata uang kripto. Hanya saja NFT nggak bisa dipertukarkan, tapi bisa diperjualbelikan.
Sejauh ini NFT banyak digunakan untuk mewakili sebuah barang, kebanyakan adalah karya seni di forum digital. Bisa dibilang NFT adalah sebuah sertifikasi kepemilikan sebuah barang.
Pada awal 2022 kemarin, NFT memang booming hingga semua pihak dari pejabat, artis hingga musisi menjajal token digital itu. Namun, pada akhir 2022 NFT semakin meredup boomingnya. Berikut ini rangkuman booming NFT dalam catatan detikcom.
1. Pejabat Jajal NFT
NFT ini booming hingga pejabat pun ikut dalam tren tersebut. Salah satunya Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang menjual lukisan dan berhasil terjual delapan kali lipat dari harga aslinya. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ridwan Kamil melalui akun Instagram pribadinya @ridwankamil.
Lukisan itu sendiri merupakan milik pelukis jalanan di Braga Bandung. Lukisan yang dijual oleh Kang Emil secara digital adalah buatan pelukis jalanan di Braga, Bandung. Jika biasanya lukisan itu dihargai Rp 500 ribu, dengan dijadikan NFT laku Rp 4,2 juta.
2. Jual KTP jadi NFT
Sanking boomingnya NFT, banyak warganet yang mencoba peruntungan untuk meraih kesuksesan seperti Sultan Gustaf Al Ghozali (22). Namun, warga +62 yang mencoba peruntungan menggunakan karya-karya NFT yang tidak lazim.
Bayangkan saja, ada pihak yang menjual foto Kartu Tanda Penduduk (KTP) di OpenSea. Parahnya foto KTP yang dijual adalah sisi yang menunjukkan identitas pemiliknya. Hal itu terungkap dari unggahan pengguna di Twitter.
Hal itu tentunya berbahaya karena identitas pribadi pemilik KTP jadi diketahui banyak orang. Padahal identitas di KTP seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan lainnya merupakan rahasia dan bisa disalahgunakan untuk kejahatan.
Lanjut ke halaman berikutnya.
3. Artis Bikin NFT
Deretan artis juga banyak yang kepincut NFT. Seperti Anang Hermansyah bersama istrinya, Ashanty merilis token kripto ke pasar Non Fungible Token (NFT) bernama ASIX ke pasar NFT yang dikembangkan bersama pakar metaverse dari IDM Token, MC Basyar.
Token kripto tersebut ludes terjual saat pertama rilis secara terbatas pad 27 Januari 2022. Awalnya NFT itu baru dijual pada 25 Januari secara private sale dan langsung ludes dalam waktu 1 menit.
Putri pendakwah kondang Yusuf Mansur, Wirda Mansur juga sempat mengumumkan akan meluncurkan token kripto ciptaannya bernama I-Coin. Langkah ini menambah daftar panjang pesohor yang terjun ke dunia kripto.
Selain itu, ada penyanyi Syahrini menjual Syahrini's Metaverse Tour. Binance NFT dirilis pada Desember lalu dan dilaporkan langsung ludes terjual. Menurut cuplikan gambar yang ada di Binance, NFT Syahrini bergambar wanita berhijab berwarna lilac dengan kacamata yang khas dari penyanyi tersebut. Karya tersebut dijual dengan harga 20 BUSD atau sekitar US$ 19,99. Selain Metaverse Tour, Syahrini juga menawarkan NFT Games.
Ada lagi artis ternama Luna Maya kolaborasi dengan kreator NFT asal Jepang, Tokau untuk meluncurkan karya digital dalam jumlah terbatas hanya 10 item pada Juni tahun lalu. Koleksi tersebut diberi nama "Luna Maya 'Queen of the Moon". NFT buatan Luna Maya berupa video MP4.
4. Rilis Musik Lewat NFT
Musisi Ari Lasso juga sempat menyampaikan memiliki project yang berkolaborasi dengan Ahmad Dhani. Hal ini disampaikan melalui akun YouTube Video Legend. Project tersebut merupakan sebuah musik.
Dalam sebuah obrolan dengan Dhani, Ari Lasso menyampaikan nanti musik itu akan dirilis berbentuk NFT. "NFT ya Dhan," ucap Ari Lasso. "Dalam bentuk NFT," lanjut Ari Lasso kepada Dhani.
Pada akhir 2022 kemarin, penyanyi lawas yang saat ini masih tenar yakni Yuni Shara juga sedang menjajaki NFT. Ia membagikan NFT musik dan lukisan yang dilakukan melalui label Royal Prima Musikindo (RPM).
Bersama IMProduction.io, label RPM bekerja sama untuk untuk menggarap proyek NFT perdana para musisi. Deretan musisi Tanah Air seperti Once Mekel dan Shania juga ikut bergabung dalam kolaborasi teknologi dengan seni berbasis blockchain ini.
"Ini merupakan project NFT perdana dari RPM, yang tergabung dalam platform Musik IMProduction.io yang diprakarsai oleh Once Mekel dan STARX," ungkap Octav Panggabean selaku CEO label RPM melalui rilisnya kepada detikhot, Kamis (29/12/2022).
Musik Yuni Shara sendiri dijual seharga Rp 25.000. Harga itu nanti akan termasuk juga lukisan NFT. Sementara lagu Sania disebut-sebut sudah laku oleh 30 pembeli.
5. Donald Trump
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump belum lama ini muncul di koleksi non-fungible token (NFT). Hanya 12 jam setelah diluncurkan, koleksi tersebut langsung terjual habis.
Ada 45.000 koleksi NFT diluncurkan di blockchain Polygon yang masing-masing dihargai US$ 99 atau Rp 1,54 juta (kurs Rp 15.595). Artinya ada sekitar US$ 4,45 juta atau Rp 69,40 miliar yang dikantongi dari penjualan NFT Trump.
Koleksi NFT yang disebut sebagai kartu perdagangan digital Trump menampilkan Trump dalam berbagai kostum seperti, astronot, koboi, hingga pahlawan super yang menembakkan sinar laser dari matanya.
Kartu digital itu diajukan oleh NFT INT. Perusahaan menyebut peluncuran tidak terkait kampanye kepresidenan Trump. Mereka juga mengklaim pihaknya tidak dimiliki, dikelola, atau dikendalikan oleh Trump, perusahaannya, beserta afiliasinya.
6. Booming NFT Meredup
Mengutip dari Quartz, pasar non-fungible token (NFT) yang pernah booming memang semakin menurun. Menurut data dari situs web crypto The Block dan CryptoSlam, di sektor seni hingga game, volume perdagangan untuk NFT di semua sektor telah anjlok sekitar 90%.
Booming NFT sendiri booming selain menjadi ladang mencari untung, untuk beberapa orang sebagai ajang pamer. Sejumlah ekonom seperti Chainalysis Ethan McMahon mengatakan penurunan volume transaksi NFT sangat curam sampai sulit dijelaskan. Mengapa booming NFT redup?
Tidak bisa dipungkiri ada hubungannya antara NFT dan pasar cryptocurrency. Jadi, apakah NFT akan selalu rentan terhadap volatilitas pasar cryptocurrency? McMahon mengatakan bahwa seiring matangnya sektor seni kripto, hal itu mungkin langsung terbaca oleh pasar bagaimana pergerakan mata uang digital itu di perdagangan.
"Saya pikir saat pasar kripto yang lebih luas matang dan dunia NFT matang, kita mungkin melihat detangling ini, "tambahnya.
Harga NFT juga semakin anjlok pada 2022 lalu. Misalnya saja mengutip dari grafik yang disajikan oleh Investment Monitor, harga NFT sempat menginjak lebih dari US$ 3.500 atau mungkin sudah US$ 4.000 dan ini di bulan Mei 2022. Kemudian semakin menurun dan hingga Juli-Agustus sudah di bawah US$ 500.
Sementara pembeli dan penjual NFT, juga mengalami penurunan. Mulai booming itu pada Juni hingga Oktober 2021 jumlahnya 600.000. Kemudian semakin meningkat dengan jumlah pembeli dan penjual sebanyak lebih dari 800.000 pada Januari 2022. Tetapi semakin menurun hingga anjlok di Juli 2022 menjadi sekitar di bawah 200.000.
Download report Year in Review 2022 di sini.