Hai Kriptomania! Zulhas Mau Luncurkan Bursa Sebelum Juni 2023

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 19 Jan 2023 11:57 WIB
Foto: Menteri Perdagangaan Zulkifli Hasan (Almadinah Putri Brilian/detikcom)
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menargetkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) meluncurkan bursa kripto sebelum Juni 2023 ini. Hal ini dilakukan sebelum akhirnya pengawasan akan kripto dialihkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Bursa kripto juga mudah-mudahan sebelum Juni, launching bagaimana pun itu diperlukan," tutur Zulhas ditemui setelah agenda Pembukaan Rapat Kerja Bappebti, di Kementerian Perdagangan, Kamis (19/1/2023).

Pria yang akrab disapa Zulhas itu menjelaskan pemerintah mendapatkan waktu enam bulan untuk menyusun Peraturan Pemerintah berkaitan dengan peralihan pengawasan kripto ke OJK. Maka dalam masa transisi tersebut, Zulhas mengagetkan bursa kripto harus sudah terbentuk.

"Saya harap nanti sebelum tahun ini berakhir kita sudah bisa launching bursa kripto yang sekali tanyakan semua orang. Anak anak muda itu selalu tanya kapan pak. Nah mudah-mudahan saya berharap sebelum berakhir 2023 kita sudah bisa launching bursa kripto ini," jelasnya dalam sambutannya di Pembukaan Rapat Kerja Bappebti, di Kementerian Perdagangan.

Sebelumnya, Plt Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko juga pernah mengatakan bahwa target peluncuran bursa kripto adalah 2023 setelah gagal diluncurkan pada 2022 lalu.

"Saat ini ditargetkan (bursa kripto) 2023, saya harapkan mudah-mudahan," kata Plt Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko kepada awak media di kantor Bappebti, Kamis (5/1/2022).

Nantinya fungsi dari bursa kripto itu seperti bursa saham. Didid menjelaskan nantinya bursa kripto bisa menindak jika ada kripto yang mengalami kenaikan harga drastis dan anjlok. Ketika kedua hal tersebut terjadi, kripto akan kena hentikan sementara atau suspend.

"Dia akan melakukan pengelolaan, pengendalian, pencatatan, dan akan segera action kalau ada permasalahan. Seperti ini belum ada. Apa lagi melakukan tindakan atau menghentikan transaksi contohnya seperti bursa efek. Kalau ada saham naik drastis atau turun drastis itu akan langsung di suspend. Nah, nanti juga kira-kira akan begitu," jelasnya.



Simak Video "Video OJK Catat Jumlah Investor Kripto RI Tembus Angka 13,71 Juta"

(ada/zlf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork