Bitcoin cs Mulai Ngegas Saat Inflasi Mulai Jinak

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 26 Jan 2023 12:04 WIB
Foto: Dok. Shutterstock
Jakarta -

Pasar kripto di tahun 2023 mulai menunjukkan perbaikan. Harga aset-aset kripto mulai menguat yang diyakini karena mulai meredanya tekanan inflasi.

Dirangkum dari analisis pasar mingguan dari tim Pintu Academy, sepekan terakhir terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi harga cripto. Di antaranya turunnya inflasi hingga perkiraan suku bunga yang akan naik.

Dari segi analisis makroekonomi dilansir data dari Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Rabu minggu lalu menunjukkan bahwa Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat turun hampir 18,0% year-on-year pada pertengahan 2022 menjadi 6,2% pada akhir tahun.

Baik bagian barang maupun jasa dari PPI mengalami penurunan inflasi. Hal ini memberikan ruang bagi Federal Reserve (Fed) untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.

Terkait kenaikan suku bunga, berdasarkan jajak pendapat Reuters pekan lalu, mayoritas ekonom di Amerika Serikat memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan berikutnya.

Pergerakan pasar kripto pekan lalu merangkak naik dan saat ini berada di atas garis resistensi Moving Average (MA) 200 minggu.

"Ini merupakan indikasi positif di mana sebelumnya hampir empat bulan lamanya pasar crypto berada di bawah garis resistensi tersebut," kata Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin dalam keterangannya, Kamis (26/1/2022).

Adapun dari sisi grafik harian, indikator Relative Strength Index (RSI) suatu indikator yang menentukan kondisi pasar sedang overbought atau oversold menunjukkan bahwa aset crypto Bitcoin (BTC) saat ini tengah overbought yaitu kondisi di mana harga sudah mengalami kenaikan signifikan dan telah mencapai titik jenuh.

Dampak dari indikator tersebut diperkirakan akan ada kemungkinan pembalikan harga dalam jangka pendek dan BTC harus mengonfirmasi pada titik support di harga US$ 19.500 dan US$ 18.000 sebelum kemungkinan adanya kenaikan harga.

"Performa aset kripto awal tahun 2023 berangsur positif, namun Bitcoin dan Ethereum saat ini berada di dekat titik resistensi, sehingga pergerakan pasar masih perlu dipantau karena sangat penting dalam menentukan arah investasi pada jangka pendek maupun menengah," tutup Timo.




(kil/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork