"Kelebihannya itu kan aset kripto ini seolah bisa ditransaksikan di mana pun ya, dan itu transaksi antar negara bisa," ungkap Bhima.
Selain itu, aset kripto sendiri sepenuhnya diperdagangkan secara digital, termasuk di Indonesia. Dengan begitu aset ini dapat dengan mudah dicairkan melalui platform-platform perdagangan aset digital.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua aset kripto itu dipersepsikan sebagai investasi yang liquid atau lebih mudah cair dan menawarkan imbal hasil yang relatif tinggi pada saat puncak dari aset kripto," katanya.
"Kemudian juga aset kripto ini seolah juga menjadi trend investasi digital, karena banyak istilah-istilah baru kemudian juga platform transaksinya menggunakan full digital," sambung Bhima lagi.
Sementara itu untuk kekurangannya, Bhima mengatakan bila pergerakan harga aset kripto sangat cepat dan fluktuatif. Karena itu aset yang satu ini terbilang tinggi resiko.
"Kekurangannya aset kripto ini resikonya tinggi, kemudian fluktuasi harganya bergerak sangat cepat," tutur Bhima.
Selain itu aset kripto juga memiliki banyak jenis dan dikeluarkan oleh banyak pihak. Untuk itu investor perlu dengan seksama memahami aset yang ingin dibelinya.
"Aset kripto ini sangat banyak penerbitnya, dari institusi yang berbeda-beda. Masing-masing punya manajemen resiko dan track record yang tidak sama juga," jelas Bhima.
"(Sebelum berinvestasi) harus memahami white paper aset kriptonya, dibaca dulu koin yang digunakan itu untuk apa. Misalnya apakah untuk game, apakah untuk transaksi keuangan, jadi pelajari dulu," tambahnya lagi.
(rrd/rir)