Produksi Stagnan, Impor Susu Masih Tinggi

Foto Bisnis

Produksi Stagnan, Impor Susu Masih Tinggi

Rachman Haryanto - detikFinance
Kamis, 26 Nov 2015 17:09 WIB

- Banyak bahan pangan yang masih diimpor oleh Indonesia. Salah satu yang cukup besar adalah impor bahan baku susu, atau skim powder milk (SMP). Hal ini karena produksi susu dalam negeri stagnan sementara kebutuhan terus naik.

Pekerja memeras susu di peternakan sapi perah di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Banyak bahan pangan yang masih diimpor oleh Indonesia. Salah satu yang cukup besar adalah impor bahan baku susu, atau skim powder milk (SMP). Nilai impor bahan baku susu ini mencapai 221,2 juta kg per tahun, dengan nominal US$ 1,3 miliar atau Rp 18,2 triliun.
Penyebab tingginya impor susu adalah produksi susu dalam negeri stagnan sementara kebutuhan terus naik.
Rendahnya produksi susu nasional disebabkan karena banyak sapi betina produktif yang dipotong.
Produksi susu nasional selama 4 tahun terakhir cenderung stagnan. Gambarannya untuk tiap tahun itu, produksi di Jawa Timur sekitar 800 ton susu segar, di Jawa Barat 500 ton susu segar, dan Jawa Tengah 100 ton susu segar. Total nasional paling hanya 1.500 ton susu segar sehari.
Populasi sapi perah di Indonesia pada 2013 mencapai kisaran 460.000 ekor, namun hanya setengahnya yang produktif menghasilkan susu.
Data Kementerian Pertanian menunjukkan populasi ternak sapi perah pada 2013, yaitu 444.266 ekor atau turun 27% dari 2012 sebesar 611.939 ekor. Kemudian hanya naik tipis 8,7% pada 2014 menjadi 483.013 ekor.
Pekerja memasukan susu murni untuk segera didistribusikan.
Produksi Stagnan, Impor Susu Masih Tinggi
Produksi Stagnan, Impor Susu Masih Tinggi
Produksi Stagnan, Impor Susu Masih Tinggi
Produksi Stagnan, Impor Susu Masih Tinggi
Produksi Stagnan, Impor Susu Masih Tinggi
Produksi Stagnan, Impor Susu Masih Tinggi
Produksi Stagnan, Impor Susu Masih Tinggi
Produksi Stagnan, Impor Susu Masih Tinggi
Hide Ads