Nasib Petani Daerah Perbatasan di Tengah Pandemi

Picture Story

Nasib Petani Daerah Perbatasan di Tengah Pandemi

Rengga Sancaya - detikFinance
Selasa, 15 Des 2020 10:53 WIB

Aruk - Untuk mendukung kegiatan pembangunan pertanian di wilayah perbatasan, Pemerintah terus mendorong pembukaan lahan baru. Salah satunya di perbatasan Aruk, Kalbar.

Pandemi Covid 19 yang telah berlangsung selama sepuluh bulan di Indonesia dinilai berdampak terhadap para petani di daerah perbatasan Indonesia.

Untuk mendukung kegiatan pembangunan pertanian di wilayah perbatasan, Pemerintah Indonesia terus mendorong pembukaan lahan baru. Salah satunya di perbatasan Aruk, Sambas, Kalbar.

Salah satunya petani di wilayah perbatasan Aruk, Sambas, Kalimantan Barat, terganggu selama COVID-19.  

Pandemi Covid 19 yang telah berlangsung selama sepuluh bulan di Indonesia dinilai berdampak terhadap para petani di daerah perbatasan Indonesia.

Untuk mendukung kegiatan pembangunan pertanian di wilayah perbatasan, Pemerintah Indonesia terus mendorong pembukaan lahan baru. Salah satunya di perbatasan Aruk, Sambas, Kalbar.

Sebelum adanya virus Corona, para petani di perbatasan Aruk dapat menjual dengan leluasa hasil pertanian mereka seperti lada, kelapa sawit dan getah karet ke negara tetangga Malaysia melalui border PLBN Area Aruk.  

Pandemi Covid 19 yang telah berlangsung selama sepuluh bulan di Indonesia dinilai berdampak terhadap para petani di daerah perbatasan Indonesia.

Untuk mendukung kegiatan pembangunan pertanian di wilayah perbatasan, Pemerintah Indonesia terus mendorong pembukaan lahan baru. Salah satunya di perbatasan Aruk, Sambas, Kalbar.

Namun kini mereka tidak dapat menjualnya lagi akibat ditutupnya PLBN Aruk selama masa pandemi COVID-19.  

Pandemi Covid 19 yang telah berlangsung selama sepuluh bulan di Indonesia dinilai berdampak terhadap para petani di daerah perbatasan Indonesia.

Untuk mendukung kegiatan pembangunan pertanian di wilayah perbatasan, Pemerintah Indonesia terus mendorong pembukaan lahan baru. Salah satunya di perbatasan Aruk, Sambas, Kalbar.

Kondisi tersebut dirasakan oleh Pak Mus, salah satu petani di wilayah perbatasan Aruk, Sambas, Kalbar.  

Pandemi Covid 19 yang telah berlangsung selama sepuluh bulan di Indonesia dinilai berdampak terhadap para petani di daerah perbatasan Indonesia.

Untuk mendukung kegiatan pembangunan pertanian di wilayah perbatasan, Pemerintah Indonesia terus mendorong pembukaan lahan baru. Salah satunya di perbatasan Aruk, Sambas, Kalbar.

Di masa Pandemi COVID-19, menjadi kesulitan bagi Pak Mus untuk bisa menjual hasil kebunnya karena ditutupnya PLBN Aruk akibat Corona.  

Pandemi Covid 19 yang telah berlangsung selama sepuluh bulan di Indonesia dinilai berdampak terhadap para petani di daerah perbatasan Indonesia.

Untuk mendukung kegiatan pembangunan pertanian di wilayah perbatasan, Pemerintah Indonesia terus mendorong pembukaan lahan baru. Salah satunya di perbatasan Aruk, Sambas, Kalbar.

Ekonomi menjadi salah satu sektor yang terdampak paling besar akibat adanya pandemi COVID-19 di Indonesia.  

Pandemi Covid 19 yang telah berlangsung selama sepuluh bulan di Indonesia dinilai berdampak terhadap para petani di daerah perbatasan Indonesia.

Untuk mendukung kegiatan pembangunan pertanian di wilayah perbatasan, Pemerintah Indonesia terus mendorong pembukaan lahan baru. Salah satunya di perbatasan Aruk, Sambas, Kalbar.

Salah satu sektor yang menjadi fokus pembangunan di wilayah perbatasan adalah sektor pertanian. Karena sektor ini dinilai dapat menghasilkan nilai tambah tinggi.  

Pandemi Covid 19 yang telah berlangsung selama sepuluh bulan di Indonesia dinilai berdampak terhadap para petani di daerah perbatasan Indonesia.

Untuk mendukung kegiatan pembangunan pertanian di wilayah perbatasan, Pemerintah Indonesia terus mendorong pembukaan lahan baru. Salah satunya di perbatasan Aruk, Sambas, Kalbar.

Sebagai upaya membangun pertanian di wilayah perbatasan, pemerintah melaksanakan berbagai strategi dengan membangun sistem pertanian modern terpadu dan berkelanjutan melalui pendekatan kawasan.  

Pandemi Covid 19 yang telah berlangsung selama sepuluh bulan di Indonesia dinilai berdampak terhadap para petani di daerah perbatasan Indonesia.

Untuk mendukung kegiatan pembangunan pertanian di wilayah perbatasan, Pemerintah Indonesia terus mendorong pembukaan lahan baru. Salah satunya di perbatasan Aruk, Sambas, Kalbar.

Untuk itu, langkah-langkah terobosan dilakukan pemerintah agar sektor pertanian bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan.   

Pandemi Covid 19 yang telah berlangsung selama sepuluh bulan di Indonesia dinilai berdampak terhadap para petani di daerah perbatasan Indonesia.

Untuk mendukung kegiatan pembangunan pertanian di wilayah perbatasan, Pemerintah Indonesia terus mendorong pembukaan lahan baru. Salah satunya di perbatasan Aruk, Sambas, Kalbar.

Seperti dilakukan penyuluhan pertanian yang memiliki peran strategis sebagai 'agent of change' untuk mempercepat pembangunan pertanian di perbatasan.  

Nasib Petani Daerah Perbatasan di Tengah Pandemi
Nasib Petani Daerah Perbatasan di Tengah Pandemi
Nasib Petani Daerah Perbatasan di Tengah Pandemi
Nasib Petani Daerah Perbatasan di Tengah Pandemi
Nasib Petani Daerah Perbatasan di Tengah Pandemi
Nasib Petani Daerah Perbatasan di Tengah Pandemi
Nasib Petani Daerah Perbatasan di Tengah Pandemi
Nasib Petani Daerah Perbatasan di Tengah Pandemi
Nasib Petani Daerah Perbatasan di Tengah Pandemi
Nasib Petani Daerah Perbatasan di Tengah Pandemi
Hide Ads