Jakarta - Di masa pandemi ikan hias makin diminati warga. Dirjen Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Artati Widiarti menyebut terjadi peningkatan tren ikan hias
Foto Bisnis
Menyapa Bisnis Ikan Hias yang Disebut Kebal Pandemi

Pembeli melihat ikan di Pasar Ikan Hias Sumenep, Jakarta Pusat, Rabu (15/12/2021).
Dirjen Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Artati Widiarti menyampaikan terjadi peningkatan tren ikan hias selama masa pandemi tahun 2020-2021, yaitu sebesar 12,3 persen.
Menurut KKP, strategi yang dilakukan untuk mengakomodir peningkatan ikan hias, dengan memberdayakan raiser dan menjadikan sebagai pelayanan satu pintu untuk ikan hias.
Bisnis ikan hias di tanah air saat masa pandemi semakin diminati lantaran memberikan manfaat positif, seperti mengurangi stress, menghilangkan jenuh dan therapeutic.
Artati mengungkapkan selama 2020, nilai ekspor ikan hias jenis Arwana Super Red ke Tiongkok mencapai 3,09 juta US dolar, diikuti oleh Taiwan 205,3 ribu US dolar dan Singapura 25,8 ribu US dolar. Kemudian nilai ekspor Arwana Jardini ke pasar Tiongkok mencapai USD34,9 ribu, diikuti oleh Malaysia 30,3 ribu US dolar dan Singapura 14,8 ribu US dolar.
Penggemar ikan hias terus meningkat, meski di tengah Pandemi Covid-19.
Kondisi ini menjadikan budidaya ikan hias sebagai salah satu peluang bisnis yang cukup menjanjikan dengan keuntungan mencapai puluhan juta rupiah.