Berdaya dan Mandiri dalam Kokolomboi Lestari

Picture Story

Berdaya dan Mandiri dalam Kokolomboi Lestari

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak - detikFinance
Jumat, 23 Feb 2024 20:27 WIB

Banggai - Inilah proses pembuatan Madu Kokolomboi dari hasil budidaya lebah madu yang dihasilkan di Pulau Peleng, Dusun Kokolomboi, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulteng.

Foto udara perkampungan masyarakat adat Togong Tanga di Dusun Kokolomboi, Desa Leme-Leme Darat, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Kelompok budi daya lebah madu Kokolomboi merupakan kelompok binaan Pertamina EP Donggi Matindok Field dalam program Kokolomboi Lestari.
Foto udara perkampungan masyarakat adat Togong Tanga di Dusun Kokolomboi, Desa Leme-Leme Darat, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Program tersebut merupakan konservasi hutan dengan memberdayakan masyarakat Adat Togong Tanga, Suku asli Sea-Sea di Dusun Kokolomboi, Pulau Peleng.
Foto udara perkampungan masyarakat adat Togong Tanga di Dusun Kokolomboi, Desa Leme-Leme Darat, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Hal ini sebagai salah satu langkah untuk membantu mengatasi penurunan kualitas lingkungan akibat aktivitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan hasil hutan.
Foto udara perkampungan masyarakat adat Togong Tanga di Dusun Kokolomboi, Desa Leme-Leme Darat, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Program Kokolomboi Lestari merupakan inisiatif keberlanjutan perusahaan di bidang lingkungan, yang merupakan komitmen Pertamina EP Donggi Matindok Field mendukung kinerja Environmental, Social & Governance dalam melaksanakan operasi produksi hulu migas.
Foto udara perkampungan masyarakat adat Togong Tanga di Dusun Kokolomboi, Desa Leme-Leme Darat, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Perusahaan bersama Kelompok budi daya lebah madu Kokolomboi menciptakan inovasi budidaya lebah madu batu dan dahan yang ramah lingkungan.
Foto udara perkampungan masyarakat adat Togong Tanga di Dusun Kokolomboi, Desa Leme-Leme Darat, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.

Budidaya lebah madu juga menjadi salah satu upaya rehabilitasi kawasan hutan mengingat peran lebah sebagai pollinator (penyerbuk) yang membantu penyerbukan tanaman di sekitar kawasan hutan.

Foto udara perkampungan masyarakat adat Togong Tanga di Dusun Kokolomboi, Desa Leme-Leme Darat, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.

Untuk memenuhi kebutuhan pasar saat ini kelompok budi daya lebah madu Kokolomboi telah terafiliasi dengan 245 anggota dengan kemampuan produksi madu sebesar 8.400 liter per tahunnya sehingga menjadi mata pencaharian masyarakat dari yang sebelumnya menjual kayu hasil hutan dan berburu satwa.

Foto udara perkampungan masyarakat adat Togong Tanga di Dusun Kokolomboi, Desa Leme-Leme Darat, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.

Salah satunya yakni melalui pemulihan ekosistem yang sekaligus bisa meningkatkan kekayaan pakan untuk satwa endemik, salah satunya Tarsius Peleng (Tarsius pelengensis) yang memiliki status terancam (endangered).

Field Manager Pertamina EP Donggi Matindok Field Ridwan Kiay Demak (kanan) memberikan penghargaan sebagai local champion kepada Pengelola Taman Kehati Kokolomboi, Labi Mopok.

Hal ini tentu dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada sumber daya tunggal dan membuat mereka lebih tangguh terhadap perubahan ekonomi atau alam yang tak terduga.Β Selain manfaat ekonomi, program Kokolomboi Lestari juga memberikan dampak perbaikan terhadap lingkungan dengan upaya konservasi di Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Kokolomboi.

Foto udara perkampungan masyarakat adat Togong Tanga di Dusun Kokolomboi, Desa Leme-Leme Darat, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Dengan adanya program pengembangan yang dijalankan oleh perusahaan dan pemerintah daerah sehingga pengembangan produksi madu, penyaringan madu, membuat kemasan lebih bagus, dan meningkatkan teknik marketing menjadikan harga jual madu meningkat.
Foto udara perkampungan masyarakat adat Togong Tanga di Dusun Kokolomboi, Desa Leme-Leme Darat, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.

Pemulihan ekosistem pada Taman Kehati Kokolomboi ini menjadi salah satu habitat Tarsius Peleng yang menunjukkan adanya peningkatan satwa Tarsius Peleng dari sebelumnya 17 ekor menjadi 22 ekor.

Field Manager Pertamina EP Donggi Matindok Field Ridwan Kiay Demak (kanan) memberikan penghargaan sebagai local champion kepada Pengelola Taman Kehati Kokolomboi, Labi Mopok.

Program ini juga tidak hanya menghasilkan perbaikan ekonomi, tapi menjadikan masyarakat lebih mandiri dan berdaya, namun yang terpenting adalah transformasi perilaku kelompok binaan menjadi pejuang lingkungan.

Berdaya dan Mandiri dalam Kokolomboi Lestari
Berdaya dan Mandiri dalam Kokolomboi Lestari
Berdaya dan Mandiri dalam Kokolomboi Lestari
Berdaya dan Mandiri dalam Kokolomboi Lestari
Berdaya dan Mandiri dalam Kokolomboi Lestari
Berdaya dan Mandiri dalam Kokolomboi Lestari
Berdaya dan Mandiri dalam Kokolomboi Lestari
Berdaya dan Mandiri dalam Kokolomboi Lestari
Berdaya dan Mandiri dalam Kokolomboi Lestari
Berdaya dan Mandiri dalam Kokolomboi Lestari
Berdaya dan Mandiri dalam Kokolomboi Lestari
Berdaya dan Mandiri dalam Kokolomboi Lestari
Hide Ads