Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin Harjanto, mengatakan dengan Indonesia bisa memproduksi sendiri baterai, maka industri mobil listrik yang digagas pemerintah juga bisa lebih didorong.
"Saya sudah pernah sampaikan di teman-teman Inalum, kan sekarang banyak bikin stainless saja, kenapa nggak bikin baterai. Karena kuncinya dengan bikin baterai, kita bisa dorong kendaraan listrik," katanya.
Nantinya, kata Harjanto, bila Inalum bisa memproduksi baterai, maka bisa dimanfaatkan tak hanya untuk mobil listrik, namun juga motor listrik. Bahkan bisa untuk alat elektronik lainnya.
Pengembangan baterai listrik menurutnya penting dilakukan. Sebab, kata dia, saat ini baru ada tiga negara yang mampu memproduksi baterai untuk mobil listrik, yakni China, Korea Selatan, dan Jepang. Dengan memproduksi baterai sendiri, Indonesia tidak perlu ketergantungan impor.
"Jadi dia bisa bikin buat mobil, buat motor, dan sebagainya. Tidak hanya otomotif, bisa elektronik, bisa lari ke pembangkit-pembangkit. Ini contoh ya, karena kan kita dulu dorong Inalum untuk masuk ke sana," katanya.