Kepala Program KFX/IFX dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Heri Yansyah mengatakan, jumlah pesawat yang bakal diproduksi mencapai 168, di mana Korea akan memiliki 120 pesawat dan Indonesia 48 pesawat.
"Perkiraan produksi kita 48 pesawat, Korea 120 pesawat, total 168 pesawat," kata dia.
Soal harga pesawat, dia belum bisa menyebutkan. Sebab, untuk produksi massal nantinya akan diatur lagi dalam sebuah kesepakatan.
"Nanti itu kan kalau produksi pesawat, kita jual kan ada harga pesawat, nanti itu ada perhitungan lagi. Tapi beda perhitungan development cost yang lebih mahal, dibandingkan harga pesawat untuk produksi. Kalau produksi kan sudah sertifikasi, tinggal produksi," jelasnya.
Dia menerangkan, untuk pengembangan, investasi yang dikucurkan kedua negara sebesar 8,7 triliun won. Adapun jumlah pesawat purwarupa yang dibuat ialah 8 pesawat dengan rincian 6 diterbangkan, dan 2 pesawat tidak terbang karena hanya untuk uji struktur.
"Kalau pengembangan 6 prototype yang dapat sertifikasi. Kalau produksi, kita 48 pesawat, Korea 120 pesawat. Nanti tinggal kita cari market yang di luar dua negara," terangnya. (fdl/fdl)