Ada Wabah Gugur Daun, Produksi Karet Sumsel Anjlok

Ada Wabah Gugur Daun, Produksi Karet Sumsel Anjlok

Raja Adil Siregar - detikFinance
Kamis, 25 Jul 2019 17:46 WIB
Penyadapan karet/Foto: Reuters
Palembang - Produksi karet di Sumatera Selatan (Sumsel) tercatat merosot drastis hingga 60 % sejak beberapa tahun terakhir ini. Produksi merosot setelah ada serangan wabah gugur daun.

Berdasarkan catatan Dinas Perkebunan Sumsel produksi merosot pasca gugur daun yang berdampak sekitar 583 ribu ton tiga bulan pertama di tahun 2019. Sebelumnya, sepanjang 2017 sampai 2019 produksi karet petani bekisar 971 ribu ton.

"Setelah ada wabah tahun 2017 produksi terus menurun dan hingga saat ini angka penurunan sampai 60%. Serangan sudah merata di setiap daerah penghasil karet," kata Kabid Pengelolaan dan Pemasaran Hasil (P2HP), Rudi Arpian saat ditemui di kantornya, Kamis (25/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudi menyebut luasan kebun terserang gugur daun mencapai 787.903 hektare. Di mana khusus 3 bulan pertama tahun 2019 ini serangan melanda 400 ribu hektare (ha) kebun karet petani.


Sementara untuk setiap hektare kebun karet terserang 30% sampai 50% gugur daun. Kondisi tersebut dialami semua daerah penghasil penghasil karet.

"Kondisi itu diakibatkan gulma yang ada di kebun karet dan sudah menjadi inang. Sehingga cepat menyebar ke kebun lain," katanya.

Untuk mengatasi itu, Pemda pun sudah berupaya membantu petani karet untuk mengatasi gugur daun. Salah satunya dengan memberikan bantuan ke petani melalui pemupukan untuk sekitar 4 ribu ha di 7 kabupaten.

Ketujuh kabupaten tersebut merupakan sentra karet yaitu Banyuasin seluas 600 ha, Musi Banyuasin 600 ha, Muara Eenim 600 ha, Ogan Komering Ilir (OKI) 500 ha, Ogan Ilir 600 ha, Musirawas 600 ha dan Ogan Komering Ulu (OKU) 500 ha.

"Selain pupuk, upaya lain paling efektif adalah dengan gerakan pembersihan gulma atau sanitasi lingkungan massal. Sebab kalau kebun sebelahnya tidak dibersihkan maka inangnya atau hama akan kembali lagi," tegas Rudi.


Secara terpisah, Ketua Asosiasi Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan Karet Nasional, Sugeng menyebut serangan gugur harus segera diatasi. Jika tidak, hal itu akan berdampak pada pertanian sekitar.

"Makin lama penyakit ini semakin lebar dan parah. Muaranya ya nanti produksi karet alam akan semakin merosot dan menghadirkan problem. Salah satunya pohon karet mandul dan tidak akan ada getah," katanya.


Ada Wabah Gugur Daun, Produksi Karet Sumsel Anjlok



(ras/hns)

Hide Ads