Jakarta -
Indonesia tak lama lagi menjadi produsen mobil listrik. Sebab, investor akan segera menanamkan modal di Indonesia untuk membuat pabrik mobil listrik.
Si investor tak lain ialah Hyundai. Hyundai akan menanam modal dengan jumlah fantastis untuk mewujudkan pabrik tersebut.
Investor asal Korea Selatan ini akan membangun dua pabrik, satu di Karawang Jawa Barat dan satunya belum ditentukan. Pemerintah menawarkan Jawa Tengah sebagai lokasi pabrik kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut berita selengkapnya dirangkum detikFinace:
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Hyundai akan membangun 2 pabrik mobil listrik, yakni satu di Karawang dan satu lagi belum ditentukan lokasinya. Dia menawarkan, untuk pabrik selanjutnya dibangun di Jawa Tengah.
Untuk di Karawang, Luhut menyebut Hyundai akan investasi sebesar US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (kurs Rp 14.000/US$)
"Dia nanti mau bikin 2 pabrik, bikin satu di situ (Karawang), dan kita tawarkan satu lagi di Jawa Tengah," katanya di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat (26/7/2019).
"(US$ 1 miliar) satu yang ini (Karawang), bertahap," tambahnya.
Luhut tak ingat kapasitas pabrik yang bakal dibangun di Karawang. Namun, dia bilang kapasitasnya cukup besar.
Luhut mengatakan, peletakan batu pertama (groundbreaking) akan dilakukan secepatnya begitu izin-izin rampung.
" Segera itu aja, sekarang izinnya kita proses supaya selesai segera," tutupnya
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Hyundai akan investasi untuk pabrik mobil listrik senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (kurs Rp 14.000). Hal itu disampaikan Luhut usai bertemu perwakilan Hyundai di kantornya, kemarin (26/6/2019).
"Hyundai mau investasi mungkin US$ 1 miliar kira-kira," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Jumat (26/7/2019).
Dia bilang Hyundai bakal membangun pabrik mobil listrik itu di Karawang, Jawa Barat.
"Dan sudah dapat tanah di Karawang," ujarnya.
Luhut bilang, pada November nanti Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan ke Seoul, Korea Selatan. Jokowi akan menyaksikan peresmian investasi tersebut.
"Nanti November mereka akan tanda tangan di Seoul bersama, nanti disaksikan dua presiden, Presiden Jokowi dan Presiden Korea," terangnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman